TEMPO.CO, San Francisco - Perusahaan layanan jejaring sosial dan mikroblog daring dikabarkan, Twitter, akan merumahkan karyawannya pada pekan depan. Keputusan pemangkasan karyawan dilakukan karena pendiri dan CEO Twitter, Jack Dorsey, ingin perusahaan yang bermarkas di San Francisco itu lebih ramping sehingga lebih fokus dalam menjaring lebih banyak pelanggan.
Seperti dilansir situs berita teknologi Re/code, PHK kemungkinan akan dilakukan di semua divisi. Menurut Re/code, mengutip sebuah sumber yang tak mau disebutkan namanya, PHK ini kemungkinan terjadi pada pekerja teknisi, yang jumlahnya separuh dari 4.200 karyawan Twitter.
Baca Juga:
Langkah PHK ini ditempuh karena Dorsey ingin merombak ulang tim teknisi. Namun pihak Twitter enggan berkomentar serta menyebut hal itu sebagai rumor dan spekulasi.
Terpilihnya kembali pendiri Twitter sebagai CEO jejaring sosial yang banyak disukai anak-anak muda ini diyakini akan mendongkrak kinerja perusahaan kembali bertumbuh positif. Twitter sempat merugi Rp 7,9 triliun pada tahun lalu. Jumlah pengguna Twitter pun diketahui menurun.
Seperti dikutip situs Japantoday.com, Ahad, 11 Oktober 2015, Dorsey menjabat CEO Twitter sementara sejak Juni 2015. Namun, pada pekan lalu, ia menjadi nakhoda secara penuh. Saat ini Dorsey masih menjabat CEO di perusahaan pembayaran digital, Square, yang ia dirikan. Ia kembali memimpin Twitter karena perusahaan tersebut sulit untuk mendongkrak jumlah pengguna (user) di atas 300 juta.
Twitter menjadi fenomena global setelah diluncurkan pada 2006. Namun pertumbuhan perusahaan jejaring sosial ini melambat dan belum mampu meraih keuntungan.
Dorsey memimpin Twitter pada 2007-2008. Ia menjadi CEO sementara pada triwulan ketiga 2015 setelah Dick Costolo mengundurkan diri pada Juni lalu.
JAPAN TODAY | SETIAWAN ADIWIJAYA