TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berupaya meningkatkan stok beras di Badan Urusan Logistik mengingat dampak dari El Nino di 2015 kali ini lebih buruk dibanding 1997. Penyebab selain El Nino adalah harga beras yang terus naik 6,8-10 persen sejak Mei 2015.
"Kalau dilihat semua informasi itu, indikasinya adalah upaya menaikkan stok di Bulog makin ditingkatkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution Darmin di kantornya, Jumat, 10 Oktober 2015.
Rencananya, Darmin menerangkan, tambahan stok beras untuk komersil sebanyak 900 ton, sedangkan buat public service obligation sekitar 500 ton. Bulog pun tidak terlalu sulit untuk menambah beras komersial. "Sekarang ini masih langkahnya Bulog meningkatkan stok apakah itu seyogyanya PSO," ucapnya.
Adapun pemerintah belum berencana melakukan impor beras termasuk dari Vietnam. "Intinya kami tidak membahas di pertemuan tadi," tutur mantan Direktur Jenderal Pajak dan Gubernur Bank Indonesia itu.
Darmin menjelaskan, pemerintah masih menunggu laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait El Nino. Berdasarkan pengamatan sementara, November mendatang diprediksi mulai hujan. "Januari sebenarnya sudah mulai beraktivitas."
BMKG bakal mengirim informasi perkembangan cuaca secara berkala mengingat perubahan kerap terjadi. "Kemampuan kita meramal cuaca itu tidak lama, empat sampai lima hari akurasi tinggi. Kalau tiga bulan ada perkembangan akan dilaporkan," kata Darmin.
SINGGIH SOARES