TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang punya kisah kehidupannya masing-masing. Begitu juga dengan beberapa pengusaha muda yang kini mulai menanjak kariernya. Seperti yang dialami empat pemuda yang kini sukses dengan usahanya masing-masing. CEO Tokopedia William Tanuwijaya, pengusaha clay Rizki Auliadi, penulis buku Alitt Susanto, dan komedian Arie Kriting berbagi kisah hidupnya, dari kesulitan yang menjeratnya hingga berkibar seperti sekarang.
Wiliam mengatakan sebelum menjalankan usaha Tokopedia, dia adalah seorang penjaga warung Internet selama tiga tahun. Ia mengatakan hal itu guna mencari penghasilan tambahan saat ayahnya sedang sakit. "Terpaksa zombie shift, pagi kuliah, malam jaga," katanya dalam dialog "Tokopedia Roadshow" pada Sabtu, 10 Oktober 2015.
Menurut William, saat menjaga warnet tersebut, ia sering diminta tantenya membuat blog untuk berjualan online. "Dari situ jadi semakin suka dengan dunia Internet dan timbul ide membuat Tokopedia," katanya.
Lain cerita dari Rizki Auliadi, salah satu merchant di Tokopedia. Ia mengisahkan sempat stres dan marah pada Tuhan karena tidak bisa mendapatkan pekerjaan selepas lulus sekolah menengah atas (SMA). "Temen saya yang mabok gampang dapet kerja, saya yang rajin salat tidak diterima. Kalau begitu saya mabuk saja," ucapnya.
Namun hal tersebut tidak ia lakukan sebab di tengah malam ia melihat sang ibu mendoakannya. "Langsung saya peluk, cium tangan ibu saya sambil janji usaha lebih keras," kata dia. Sebelum sukses jadi pengusaha kerajinan clay, Rizki sempat menjadi pengamen, calo angkot, dan pemulung kardus bekas di Terminal Merdeka Bogor. Rizki yang sebelumnya berpenghasilan 17 ribu per hari dari hasil mengamen kini mampu meraih omzet 80 juta per bulan lewat usahanya.
Penulis buku dan blogger Alitt Susanto juga menceritakan perjuangannya. Agar semakin banyak orang yang membaca tulisannya, ia mengaku kerap mencoret toilet kampus dengan alamat link blog-nya. Saat menerbitkan buku pertama kali, Alitt mengakui sempat ditolak oleh 12 penerbit. "Sekalinya diterima, bukunya tidak laku," kata dia.
Lain pula kisah Arie Kriting. Komedian asal Kendari ini membutuhkan waktu dua bulan untuk membuat materi komedinya yang pertama kali. Ia mengisahkan sebelum tampil selalu bereksperimen dengan temannya. "Saya telepon teman, saya cerita. Kalau dia tidak ketawa berarti materinya jelek, saya coret langsung," ucapnya diiringi gelak tawa hadirin.
Pria bernama asli Satriaddin Maharinga Djongki ini mengatakan sebelum tampil di layar kaca, ia sempat pentas selama dua tahun dari kafe ke kafe. "Sering tidak lucu, tapi tak apa jangan putus asa," ujarnya.
AHMAD FAIZ IBNU SANI