TEMPO.CO, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk mengumumkan penawaran umum terbatas hak memesan efek lebih dulu (rights issue) dengan harga Rp 77 ribu per lembar saham. Jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 269.723.076 lembar.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Paul Janelle memperkirakan jumlah dana yang akan diperoleh Sampoerna melalui penawaran ini mencapai Rp 20,768 triliun setelah dikurangi biaya operasional penawaran. “Ini nanti akan digunakan untuk keperluan modal kerja,” katanya di kantor Sampoerna, Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2015.
Paul mengatakan modal kerja yang diterima melalui penjualan saham ini nanti akan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, seperti pembelian tembakau dan cengkeh. Selain itu, modal ini akan digunakan untuk pembayaran sebagian fasilitas pinjaman modal kerja.
Tujuan dilaksanakannya penawaran ini, kata Paul, adalah memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia yang mewajibkan semua perusahaan terbuka yang terdaftar memenuhi setidaknya 7,5 persen kepemilikan publik dari total modal.
Sebagai pemegang saham utama Sampoerna, PT Philip Morris Indonesia akan kehilangan saham sebesar 5,68 persen. “Dari 98,18 persen menjadi 92,5 persen,” tuturnya.
Paul mengatakan Sampoerna telah berkeliling dunia untuk melakukan penawaran tersebut. Hal ini, kata dia, merupakan penawaran saham terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. “Harapannya, proses ini akan menarik banyak pemegang saham di luar untuk membeli saham di Indonesia.”
MAYA AYU PUSPITASARI