Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Analis Menilai Saham HM Sampoerna Masih Terlalu Mahal

image-gnews
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Paul Norman Janelle. REUTERS
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Paul Norman Janelle. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -PT HM Sampoerna Tbk mengumumkan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan harga pelaksanaan Rp 77 ribu per lembar saham. Jumlah saham baru yang diterbitkan adalah sebanyak 269.723.076 lembar. Pengamat pasar modal menilai harga yang ditawarkan oleh Sampoerna untuk saham baru yang diterbitkannya ini terlalu mahal.

Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo memprediksi saham ini akan kurang diminati. Sebab, kata dia, harga yang ditawarkan Sampoerna melebihi harga wajar. “Harga wajar Rp 75 ribu, Rp 77 ribu itu terlalu mahal,” kata Lucky saat dihubungi Tempo, Jumat, 9 Oktober 2015.

Menurut Lucky, pertimbangan lain yang menyebabkan kurangnya peminat adalah kondisi ekonomi Indonesia yang belum pulih 100 persen. Daya beli masyarakat yang sedang turun saat ini tidak bagus untuk iklim investasi.

Selain itu, Lucky juga khawatir isu kenaikan cukai rokok dapat menghalangi kinerja pabrik kretek tersebut. “Menteri Keuangan menaikkan cukai rokok yang kalau diuangkan mencapai 148 triliun pada RAPBN 2016. Untuk mencapai angka itu cukai rokok harus naik 23 persen. Untung untuk menteri, rugi untuk perusahaan rokok,” ujarnya.

Lucky juga sanksi target penjualan Sampoerna sebesar R p 21 triliun itu bisa tercapai. Ia mengatakan, andai target itu tercapai, investor yang membeli saham Sampoerna adalah pelaku pasar yang mencoba melakukan spekulasi akhir tahun. “Akhir tahun, umumnya pelaku pasar melakukan spekulasi untuk mempersiapkan potensi pasar tahun depan,” ia menjelaskan.

Senada dengan Lucky, Analis Satrio Utomo berpendapat, cara yang dilakukan Sampoerna dalam melakukan penawaran tidak tepat. Ia mengatakan seharusnya Sampoerna melakukan pemecahan nilai nominal saham dulu sebelum melakukan penawaran.

Namun, meski ia menilai strategi Sampoerna tidak tepat, kemungkinan untuk mencapai target penjualan dapat terpenuhi. “Target Rp 21 triliun bisa saja,” kata Satrio.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dengan keduanya, Analis NH Korindo Securities masih mempertimbangkan standby buyer yang akan menyerap saham tersebut. “Kalau ada, mungkin saja laku.”

Reza mengatakan jika Sampoerna tidak mempunyai standby buyer, Sampoerna akan kesulitan mencari peminat. Menurutnya, Sampoerna tidak bisa mengandalkan ritel, sebab ritel tidak mungkin menyerap saham dengan harga sebesar itu.

Untuk diluar standbuyer, kata Reza, kemungkinan saham ini lebih diminati oleh investor asing. Hal ini disebabkan Sampoerna memiliki pasar yang besar. Sementara di luar negeri, pemasaran rokok tidak sebanyak di Indonesia.

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk mengumumkan penerbitan saham baru melalui right issue sebanyak 269.723.076 lembar dengan harga Rp 77 ribu per lembarnya. Presiden Direktur HM Sampoerna Paul Janelle mengatakan penawaran saham ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. “Harapannya dari proses ini akan menarik banyak pemegang saham di luar untuk membeli saham di Indonesia,” kata Paul di kantor Sampoerna, Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2015.

Paul Janelle memperkirakan jumlah dana yang akan diperoleh Sampoerna melalui penawaran ini mencapai Rp 20,768 triliun setelah dikurangi dengan biaya operasional penawaran. Saat ini, kata dia, penawaran umum terbatas telah menarik investor dalam negeri maupun luar negeri. Paul melihat konversi modal yang berasal dari luar negeri kemudian menjadi arus mata uang asing masuk ke dalam negeri adalah bukti adanya kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia dan pasar modal.

MAYA AYU PUSPITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).


Sampoerna Buka Lowongan Kerja Bagi Fresh Graduate, Cek Persyaratannya

28 Juli 2023

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Sampoerna Buka Lowongan Kerja Bagi Fresh Graduate, Cek Persyaratannya

PT HM Sampoerna Tbk. atau Sampoerna membuka lowongan kerja untuk mengisi posisi Graduate Trainee 2023.


2 Karyawan PT HM Sampoerna Ajukan Gugatan Usai Dipecat Secara Sepihak

12 April 2023

Logo PT HM Sampoerna Tbk.
2 Karyawan PT HM Sampoerna Ajukan Gugatan Usai Dipecat Secara Sepihak

Dua karyawan PT HM Sampoerna mengajukan gugatan karena dipecat dengan alasan yang tak jelas.


Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Konferensi Pers Penawaran Umum Perdana Saham Primaya Hospital Group, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Senin, 17 Oktober 2022. TEMPO/Defara
Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.


Bos Wismilak Meninggal, Ini Profil Willy Walla

1 Oktober 2022

Willy Walla. wismilak.com
Bos Wismilak Meninggal, Ini Profil Willy Walla

Siapakah Willy Walla, Komisaris Utama PT Wismilak Inti Makmur Tbk yang meninggal. Berikut profilnya.


2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja (mengenakan kimono) dan Presiden & COO JCB International Kimihisa Imada (mengenakan pakaian adat Bali) saat mengelar seremoni peluncuran Kartu Kredit BCA-JCB Black di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin 11 November 2019. Tempo/Dias Prasongko.
2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.


Michelle Sampoerna Bergelut dalam Filantropi, Kelola Putera Sampoerna Foundation

5 September 2022

Jacqueline Michelle Sampoerna. Dok.Sampoerna Foundation
Michelle Sampoerna Bergelut dalam Filantropi, Kelola Putera Sampoerna Foundation

Michelle Sampoerna adalah putri konglomerat Putera Sampoerna. Ia bergelut dalam dunia filantropis dengan mengelola Putera Sampoerna Foundation.


Mengenal Vassilis Gkatzelis, Presiden Direktur HM Sampoerna yang Baru

11 Juni 2022

Vassilis Gkatzelis. Philip Morris International
Mengenal Vassilis Gkatzelis, Presiden Direktur HM Sampoerna yang Baru

PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) baru saja melakukan perubahan direksi.


Berikut Jadwal Sampoerna Agro Bagi-bagi Dividen Rp 135 Per Saham

3 Juni 2022

Sampoerna Agro. sampoernaagro.com
Berikut Jadwal Sampoerna Agro Bagi-bagi Dividen Rp 135 Per Saham

PT Sampoerna Agro Tbk.(SGRO) sepakat membagikan dividen tunai tahun buku 2021 senilai total Rp245,51 miliar.


Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Logo Tesla. Istimewa
Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.