TEMPO.CO, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk mengumumkan right issue dengan harga pelaksanaan Rp 77 ribu per lembar saham. Jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 269.723.076 lembar. Jadi nilai transaksinya diperkirakan mencapai Rp 21 triliun.
Presiden Direktur HM Sampoerna Paul Janelle mengatakan Sampoerna telah berkeliling dunia untuk melakukan penawaran tersebut. Paul Janelle memperkirakan jumlah dana yang akan diperoleh Sampoerna melalui penawaran ini mencapai Rp 20,768 triliun.
Ini, ucap Paul, merupakan penawaran saham terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. “Harapannya dari proses ini adalah akan menarik banyak pemegang saham di luar untuk membeli saham di Indonesia,” ujar Paul di kantor Sampoerna, Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2015.
Dana hasil right issue akan digunakan untuk keperluan modal kerja. Paul menuturkan modal kerja yang diterima melalui penjualan saham ini nanti akan digunakan untuk operasional perusahaan, seperti pembelian tembakau dan cengkeh. Selain itu, modal ini akan digunakan untuk pembayaran sebagian fasilitas pinjaman modal kerja.
Saat ini penawaran umum terbatas telah menarik investor dalam dan luar negeri. Menurut Paul, konversi modal yang berasal dari luar negeri kemudian menjadi arus mata uang asing masuk ke dalam negeri adalah bukti adanya kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia dan pasar modal.
Paul Janelle berharap, setelah aksi korporasi tersebut dilaksanakan, Sampoerna dapat menjadi bagian dari upaya penguatan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia. Jadi, kata dia, bisa semakin memperkuat indeks dan meningkatkan nilai sahamnya.
Tujuan dilaksanakannya penawaran ini, ucap Paul, adalah memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia yang mewajibkan semua perusahaan terbuka yang terdaftar memenuhi setidaknya 7,5 persen kepemilikan publik dari total modal. Penjamin efek transaksi ini adalah Mandiri Sekuritas.
MAYA AYU PUSPITASARI