Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IPB 3S, Benih Padi yang Dipromosikan Jokowi, Diminati Petani  

image-gnews
Petani menyiapkan bibit padi untuk ditanam di Indrapuri kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Rabu (21/12). ANTARA/Irwansyah Putra
Petani menyiapkan bibit padi untuk ditanam di Indrapuri kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Rabu (21/12). ANTARA/Irwansyah Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Benih padi yang diperkenalkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, varietas IPB 3S di Kabupaten Karawang, beberapa waktu lalu mulai mendapat respon positif dari petani. "Kami melihat minat petani untuk mencari benih IPB 3S meningkat, kami berharap para penangkar menggenjot produksi benih," kata pemulia Varietas Padi IPB 3S, Dr Hajrial Aswidoor, di Bogor, Kamis (8 Oktober 2015).

Hajrial mengatakan, saat ini benih padi IPB 3S yang tersedia baru di tingkat penangkar dengan jumlah sebanyak 90 ton. Benih tersebut rencanannya akan ditanam di lahan seluas 3.000 hektare melalui program Kementerian Pertanian di empat provinsi.

"Tapi jumlah tersebut bisa saja berkurang, karena sebagian ditarik oleh petani yang mulai menanam varietas IPB 3S," kata Hajrial.

Untuk memenuhi permintaan varietas padi IPB 3S di kalangan masyarakat, lanjut Hajrial, ia mengharapkan para penangkar melihat hukum pasar ini dengan meningkatkan produksi benih.

"Ini sudah hukum pasar karena banyaknya permintaan, penangkar bisa memproduksi benih lebih banyak lagi untuk memenuhi permintaan pasar," katanya.

Sementara itu Koordinator Lapangan Teknologi Pertanian dan Upaya Optimalisasi Produksi Padi Varietas IPB 3S, Dr Sugiyanta mengatakan, IPB memiliki juga memiliki 800 kg benih yang baru berlabel kuning (biang benih) yang harus ditangkarkan untuk kembali menjadi benih komersial.

"800 kg ini untuk produksi benih, pada akhir 2016 baru bisa untuk menanam dua juta hektare sawah," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sugiyanta mengatakan, IPB belum memproduksi benih dalam skala besar, benih yang tersedia baru bersifat benih pemuliaan (benih penjenis) dan belum tersertifikasi, sedangkan benih sebar berada di penangkar.

"Ketersediaan benih padi varietas IPB 3S masih terbatas, dan benih tersebut akan digunakan sebagai program pengembangan benih dalam skala besar," katanya.

Menurut Sugiyanto, bagi petani yang akan menanam IPB 3S agar memperhatikan teknologi produk yang optimum dimulai dari persemaian, pengolahan tanah, penananman, pengairan, pemupukan (disediakan dengan rekomendasi setempat), pengendalian hama dan penyakit serta pemanenan.

"Untuk menanam padi varietas IPB 3S harus dibarengi dengan Teknolgi IPB Prima. Ini meliputi tanaman harus rapat, karena gabahnya mencapai 300 butir per malay, maka malay cenderung rebah jadi harus ada pengaturan air," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pemberian pupuk N (nitrogen) harus dikurangi dengan jumlah 90 sampai 100 kg nitrogen per hektar. Dan petani juga disarankan menggunakan pupuk silika (SI).

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 jam lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

7 jam lalu

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina


Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

3 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

5 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

5 hari lalu

Jokowi mantu menjadi salah satu topik terpopuler di 2017. Anak perempuan satu-satunya presiden, Kahiyang Ayu menikah dengan Bobby Nasution lewat rangkaian acara budaya dan adat. ANTARA
Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

14 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

14 hari lalu

Ilustrasi domba, bulu domba. Times India
Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.