TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja belum berencana membeli kembali (buyback) sahamnya yang telah dilepas ke pasar. Ia beralasan, ketentuan menjual lagi saham buyback tidak mudah. “Ketentuannya sulit, karena pembeli harus di-announce, sedangkan investor tidak mau di-announce,” katanya di Hotel Ritz Carlton, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu, 7 Oktober 2015.
Selain keberatan dari investor, ucap dia, kesulitan menjual saham buyback adalah tidak boleh ada diskon. Sementara itu, harga yang dipatok untuk menjual saham buyback menggunakan harga block sell. “Harga block sell kan harus ada diskon. Jadi, kalau kita buyback, mau jual lagi repot,” ujarnya.
Jahja menuturkan saat ini modal untuk melakukan buyback sudah dimiliki BCA. Namun ia mengaku masih menunggu hingga ketentuan menjual saham buyback dimudahkan. “Kami harapkan ada kemudahan-kemudahan (saham) ex-buyback bisa dijual lagi ke pasar, baru kami akan pikirkan untuk buyback.”
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan aturan tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan emiten. Aturan itu memperbolehkan emiten membeli kembali saham atau buyback tanpa melakukan rapat umum pemegang saham terlebih dulu.
MAYA AYU PUSPITASARI