TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah (A.A.G.N.) Puspayoga mengatakan pameran The 13th Smesco Festival 2015 di JCC, 1-4 Oktober 2015, merupakan one stop shopping bagi produk UKM unggulan dari berbagai provinsi di Tanah Air.
Menteri A.A.G.N. Puspayoga di Jakarta, Sabtu, 3 Oktober 2015, mengatakan pameran yang diinisiasi kementeriannya sejak 13 tahun lalu itu menjadi pusat produk dan karya kreatif dari koperasi dan UKM terbaik di Indonesia.
"Saya mengundang masyarakat untuk berakhir pekan pada Smesco Festival 2015 karena semua produk UKM pilihan ada di sini. Inilah one stop shopping untuk karya kreatif UKM Indonesia," katanya.
Ia mengatakan pameran produk UKM kali ini berbeda karena menghadirkan beragam produk dalam paviliun-paviliun dan dikurasi oleh para kurator terbaik.
Misalnya pada Pavilion Heritage yang menampilkan produk-produk UKM terseleksi dari seluruh Indonesia yang benar-benar memiliki minat untuk memproduksi produk-produk heritage.
Sejumlah produk heritage unik yang akan ditampilkan pada paviliun tersebut di antaranya batik, tenun, dan "best of the best" produk, seperti batik yang terinspirasi dari akar budaya tapi telah dipadukan dengan selera masa kini, aksesori, kulit, kerajinan tangan, home decor, fashion, dan lain-lain.
Oleh karena itu, ia berharap pengunjung bisa melihat dan mendapatkan sesuatu yang berbeda ketika berkunjung dalam pameran Smesco Festival 2015.
Selain Pavilion Heritage, Smesco Festival 2015 menawarkan paviliun lain yakni Pavilion Icon, Pavilion Best of the Best, Pavilion Internasional, Pavilion Premium, Pavilion Anak Muda Kreatif, dan Pavilion Daerah Provinsi.
Puspayoga menambahkan, acara itu juga menjadi one stop solution bagi masalah yang dihadapi UKM.
"Di acara ini ada rangkaian talkshow dan klinik yang memberikan alternatif jalan keluar bagi persoalan KUKM di Indonesia," katanya.
Secara khusus pada event kali ini disediakan Paviliun lintas Kementerian dan Lembaga berupa klinik-klinik konsultasi dan pendampingan.
Beberapa di antaranya yakni klinik penumbuhan kewirausahaan (Kemenpora, Kemenaker, Kementerian KKP), akses pembiayaan (BRI, BNI, Bank Mandiri, Bukopin, PNM, Jamkrindo, Askrindo), sertifikasi hak kekayaan intelektual (Kemenkum dan HAM), branding dan packaging (Kemenperin, Kemendag), standardisasi dan sertifikasi halal, SNI, dan ISO (LPPOM-MUI, BSN), keamanan pangan (BPOM), antisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan kiat-kiat ekspor (Kemendag, LPEI).
ANTARA
