TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi faktor penyumbang inflasi tinggi. "Beras dan emas salah satu yang menyumbangkan angka inflasi tinggi," katanya di Kantornya, Kamis 1 Oktober 2015.
Beras menunjukkan angka kenaikan 2,04 persen dengan bobot 3,89 persen. Kenaikan tersebut dikarenakan pasokan yang berkurang. "Meskipun ada panen, tapi sekarang sedang musim gandum," kata Suryamin. Selain itu kemarau di 74 kota juga menjadi penyebabnya, seperti di Bulukumba, Purwokerto dan Pangkal Pinang.
Penyumbang tertinggi kedua, emas perhiasan. Komoditas ini mengalami kenaikan hingga 3,44 persen dengan bobot 1,19 persen dan memiliki andil inflasi sebesar 0,04 persen. "Alasannya karena kita mengikuti harga internasional," kata Suryamin. Tingkat tertinggi untuk emas ada di Bekasi, sebesar 10 persen dan Madiun 8 persen.
Ketiga, uang kuliah, akademi, dan perguruan tinggi.
Ketiga poin ini meningkat 3,15 persen dengan bobot 1,46 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,05 persen. Berdasarkan survei sektor ini meningkat di 32 kota.
Kendati demikian, BPS yakin target inflasi yang ditentukan oleh pemerintah sebesar 4 plus-minus 1 persen bisa tercapai.
INGE KLARA SAFITRI