TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan tak gentar menghadapi Silver Sea 2 saat berkunjung ke Sabang, Jumat, 25 September 2015. Sebab, menurut dia, banyak kesalahan yang dilakukan oleh kapal berbobot 2.285 ton yang terdaftar milik Silver Sea Reefer Co. Ltd ini.
Berikut ini daftar kesalahan Silver Sea 2:
1. Menampung ikan hasil curian di perairan Indonesia
Susi menunjukkan foto dua kapal tangkap sedang mengalihkan muatannya ke kapal SS 2.
"Foto ini salah satu bukti transhipment (alih muatan) terjadi," kata dia. Menurut Susi, aktivitas ini terekam di Pulau Daru, Papua Nugini.
2. Mematikan Vessel Monitoring System (VMS) dan Automatic Identification System (AIS)
Susi mengatakan SS 2 sangat sering mematikan VMS dan AIS untuk menghindari pelacakan. "Pada 29 Juli terpantau memasuki Laut Arafura sampai 31 Juli, VMS mati. Selama di Indonesia dia on-off VMS hingga di Timor Leste tanggal 3 Agustus terdeteksi," kata Susi.
Menurut dia, mematikan VMS merupakan kode kapal ini tengah melakukan aktivitas ilegal.
3. Berlayar tanpa dokumen legal
Susi mengatakan SS 2 berlayar dengan menggunakan dokumen palsu. "Ini bentuk pelanggaran lain, mereka melintas wilayah Indonesia lalu melakukan document fraud," kata dia. Selain menggunakan dokumen palsu, SS 2 tak memiliki sertifikat karantina atau keamanan ikan.
4. Melakukan manipulasi pergerakan
Susi mengatakan SS 2 terbukti melanggar dengan memanipulasi informasi pergerakan kapal. Menurut pengamatan Tempo, cat putih pada kapal tampak masih baru dan menyamarkan tulisan Jakarta untuk membuat pergerakan menjadi lebih leluasa. "Contohnya pada 14 November dia mengaku sedang di Maldives, padahal kapal ada di Ambon," kata dia.
Susi mengaku tak gentar karena memiliki bukti SS 2 melakukan tindak pidana. Ia menyebutkan SS 2 menimbulkan kerugian negara sebesar US$ 20 miliar per tahun. Ia menjelaskan dalam setahun SS 2 bisa delapan kali bolak-balik menampung sekaligus mengambil ikan dari perairan Indonesia. "Jika dikali 2.000 ton lalu dikali 10 kapal saja, berapa?" kata dia.
DINI PRAMITA