TEMPO.CO, Jakarta - Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) merencanakan untuk membangun 14 gudang pendingin (cold storage) pada 2017. Pembangunan ini akan dilakukan di sentra-sentra daging, bawang merah, dan cabai di seantero Indonesia.
“Pembiayaannya dari penanaman modal negara (PMN) 2016 nanti kalau disetujui,” kata Direktur Pengadaan Bulog Wahyu saat ditemui di Jakarta, Selasa, 22 September 2015. Perusahaan pelat merah ini direncanakan akan mendapat suntikan dana sebanyak Rp 2 triliun.
Gudang-gudang ini akan dibangun tersebar di berbagai daerah. Di Jakarta akan dibangun 2 unit, Banten 2 unit, Jawa Barat 2 unit, Jawa Tengah 2 unit, Sulawesi Selatan 1 unit, dan Sumatera Utara 1 unit.
Tiap unit berkapasitas 500 ton, sehingga total kapasitas mencapai 7 ribu ton. Untuk pembangunan, Bulog harus menyiapkan dana Rp 5 miliar per unit, atau total Rp 70 miliar dari PMN.
Saat ini, Bulog baru memiliki satu unit gudang penyimpanan, yakni di Jakarta dengan kapasitas 200 ton. “Itu kecil sekali,” kata Wahyu.
Idealnya, menurut dia, setiap provinsi di Indonesia memiliki minimal satu gudang penyimpanan. Dengan demikian, persediaan pangan dapat disimpan menyebar ke seluruh daerah. Hal ini dapat memangkas biaya distribusi serta mendekatkan barang dengan konsumennya.
Ia berharap anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat menyetujui pengajuan PMN ini untuk masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.
Ia juga mengapresiasi keinginan Presiden Joko Widodo untuk membangun satu gudang penyimpanan beku. Ide ini tercetus setelah rombongan kenegaraan melakukan kunjungan ke Dubai. “Itu bagus, semua bisa masuk ke situ. Terutama untuk kota besar seperti Jakarta, memang harusnya punya tempat penyimpanan daging yang besar,” kata dia.
Namun, pembangunan gudang yang konon seluas tiga kali lapangan bola tersebut masih dalam tahap pengkajian. Saat ini, Bulog akan memfokuskan diri terlebih dulu ke pembangunan 14 cold storage.
URSULA FLORENE