TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah menjanjikan bagian minyak dan gas bumi yang lebih besar buat calon kontraktor pada delapan wilayah kerja yang ditawarkan tahun ini. Besarannya tergantung pada lokasi dan tingkat kesulitan lapangan.
"Kami ingin menarik investor lebih banyak," kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Djoko Siswanto, sebagaimana dirilis Direktorat Jenderal Migas, Jumat, 11 September 2015.
Ada delapan wilayah kerja migas non-konvensional yang ditawarkan pada 2015. Namun, sampai sekarang belum ada permintaan yang masuk dari calon investor.
Bagian yang dijanjikan pada investor adalah 30-35 persen untuk minyak dan 35-40 persen untuk gas. Porsi ini meningkat dari sebelumnya 15 persen untuk minyak dan 30 persen untuk gas.
Djoko menjanjikan, dari delapan wilayah kerja yang ditawarkan, bagi hasil minyak sebesar 30:70 hanya dikenakan pada wilayah kerja South West Benggara, Rupat Labuhan, dan Nimbrung. Wilayah kerja lainnya mendapat bagi hasil minyak sebesar 35:65.
Sementara untuk gas, peningkatan porsi bagi hasil 35:65 hanya untuk wilayah kerja South West Benggara. Sisanya, sebesar 40:60.
Pemanis investasi lainnya yang dijanjikan adalah pembebasan pajak bumi dan bangunan selama masa eksplorasi. "Kami juga mengupayakan pada Kementerian Keuangan agar seluruh pajak terkait eksplorasi dibebaskan," ucap Djoko.
Sampai semester lalu, investasi migas surut ke angka US$ 5,9 miliar. Besaran ini tidak sampai setengah dari target investasi hingga akhir tahun yang ditargetkan sebesar US$ 24,8 miliar.
ROBBY IRFANY