TEMPO.CO, Jakarta - Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggunakan tiga strategi menggenjot pertumbuhan current account saving account (CASA) hingga 17 persen pada akhir tahun. Direktur Funding dan Distribution BTN Sis Apik Wijayanto mengatakan ketiga strategi tersebut adalah akuisisi, retensi, dan maintenance.
Lewat ketiga strategi tersebut diharapkan perseroan dapat menhimpun dana dari CASA sekitar Rp 62 triliun hingga akhir tahun. "Akuisisi datangkan nasabah baru, retensi harapkan nasabah mempertahankan, maintenance nasabah diharapkan bertambah. Program inilah yang kita harapkan akan dapat menggenjot," katanya.
Dia mengatakan ketiga strategi ini dilakukan salah satunya melalui program pemberian undian hadiah dan penggunaan fitur, seperti mobile banking dan internet banking. Bahkan, kedua cara ini diklaim sebagai cara paling strategis untuk meningkatkan CASA perseroan dari tahun ke tahun.
Dari presentasi kinerja perseroan, hingga tengah tahun ini dana pihak ketiga (DPK) yang terhimpun sebesar Rp 114,72 triliun atau meningkat 13,20 persen dari sebelumnya Rp 101,35 triliun. Komposisi CASA pada DPK perseroan sebesar 47,27 persen, sedangkan 52,73 persen merupakan deposito. Secara year on year, tingkat komposisi CASA menunjukkan peningkatan dari sebelumnya 44,51 persen.
Lebih rinci, hingga paruh pertama tahun ini total pemasukan dana dari CASA sebesar Rp 54,23 triliun atau meningkat 20,22 persen secara year on year dari sebelumnya Rp 45,11 triliun. Rinciannya giro sebesar Rp 29,96 triliun atau meningkat 36,16 persen secara year on year dari sebelumnya Rp 19,8 triliun.
Sementara itu, tabungan sebesar Rp 27,27 triliun atau meningkat 7,75 persen dari sebelumnya Rp 25,31 persen. Deposito juga menunjukkan kenaikan sebesar 7,56 persen menjadi Rp 60,49 persen dari sebelumnya Rp 56,24 persen. "Target komposisi CASA 51 persen hingga akhir tahun. Target dikejar untuk turunkan cost of fund," ujarnya.
BISNIS.COM