TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah 3.000 orang mengincar 1.300 unit rumah di komplek Citra Maja Raya, Lebak, Banten, dalam periode penjualan tahap kedua pada 5-6 September 2015.
Jumlah 1.300 unit rumah tersebut mencakup tipe RS maupun RE. Residensial ini dilego mulai kisaran Rp 133 juta untuk tipe RS dan Rp 266 juta untuk tipe RE.
“Harga rumah itu sudah termasuk PPN dan biaya surat-surat,” kata General Manager Marketing PT Ciputra Residence Yance Onggo dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis, 3 September 2015.
Tingginya minat pasar terhadap hunian Citra Maja Raya membuat Ciputra Residence menerapkan skema nomor urut pemesanan (NUP). Animo terhadap produk rumah tapak Ciputra ini diklaim sebagai contoh bukti kemampuan perseroan bertahan di tengah perlambatan ekonomi.
Citra Maja Raya secara keseluruhan rencananya akan dikembangkan dengan total luas area sampai 2.000 hektare (ha). Komplek ini digadang-gadang sebagai kawasan kota mandiri berbasis transit oriented development (TOD), salah satu simpul transportasi utamanya kini Stasiun Maja Raya.
Yance menjelaskan komplek hunian berkonsep kota terpadu di Lebak, Provinsi Banten itu mengukir capital gain antara 10-14% kurang dari setahun. Persentase ini diperoleh dalam waktu sekitar empat bulan sejak prapenjualan (prelaunching) pada November 2014.
Rerata nilai kapitalisasi properti yang digarap Ciputra 15-20% dalam setahun. “Properti akan meningkat nilainya dengan melihat siapa developer dan luas pengembangan,” tutur dia.