TEMPO.CO, Jakarta - Deputy Country Director Asia Development Bank (ADB) Edimon Ginting mengatakan paket kebijakan yang tengah digodok pemerintah berpotensi meningkatkan investasi.
Paket deregulasi ini akan disambut baik oleh pasar karena akan menjadi mesin pertumbuhan dari sisi investasi. Meningkatnya investasi ini membuat Edimon masih optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran 5 persen.
Baca Juga:
Selain reformasi kebijakan, pemerintah wajib menggenjot penyerapan anggaran infrastruktur yang ditargetkan mencapai 85 persen. “Jumlah ini masih feasible,” katanya di kantornya, Kamis, 3 September 2015.
Ia yakin belanja pemerintah masih akan berpola sama dengan tahun lalu. Pola belanja pemerintah akan mencapai 50 persen pada semester IV. Dengan penyerapan belanja ini, jika dipadukan dengan terjaganya konsumsi masyarakat, pertumbuhan ekonomi 5 persen akan tercapai. “Inflasi juga akan turun, percayalah, tahun ini akan mengarah ke 4,5 persen,” katanya.
Selama setengah tahun pertama, ekspor berpotensi positif meski masih lemah karena tertekan impor yang melonjak akibat depresiasi rupiah. Jika konsumsi turun, pemerintah dinilai sudah tepat menaikkan gaji pada Juli dengan menaikkan pendapatan tidak kena pajak. "Untuk kalangan menengah ke bawah, 40 persen lebih bisa mengkompensasi pendapatannya,” kata dia.
Agar bertahan dari gejolak ekonomi global, Edimon menyarankan agar pemerintah memaksimalkan pertumbuhan domestik. Soalnya, ia menganggap pemerintah telah mengambil kebijakan yang cukup baik untuk sektor makro. “Monetary policy sudah ketat mengutamakan stabilitas, itu sudah bagus,” katanya. Ia juga mengapresiasi pemerintah karena sudah memiliki mekanisme untuk menangani krisis sebelum datang.
Vice President ADB Bambang Susantono mengatakan hal serupa. Ia optimistis belanja pemerintah masih memungkinkan terserap 80-90 persen. Bambang merujuk pada pola belanja pemerintah yang masih akan sama dengan tahun sebelumnya.
Ia mengatakan pemerintah harus menyegerakan belanja infrastruktur dengan melakukan percepatan tender dan pembebasan lahan. “Salah satu masalah terbesar dalam pembangunan infrastruktur itu pembebasan lahan,” tuturnya.
TRI ARTINING PUTRI