TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) menyatakan kekhawatirannya akan kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah memasuki titik krisis, bahkan berpotensi mengalami krisis.
"Kondisi kritis ini butuh penanggulangan cepat dan tepat supaya tidak sampai mengalami titik krisis seperti 1998,” kata Enny Sri Hartati, Direktur Indef, saat memaparkan "Jurus Memitigasi Potensi Krisis Ekonomi" di kantor Indef, Pejaten Timur, Rabu, 2 September 2015.
Kondisi perekonomian saat ini, menurut Enny, sedang dalam masalah. Ini terlihat dari realita di lapangan, yaitu nilai inflasi makanan atau kebutuhan pokok pada Agustus masih mencapai 0,91 persen (month to month) atau 9,26 persen (year on year) serta tingkat pemutusan hubungan kerja dan pengangguran sudah mencapai lebih dari 100 juta orang.
Enny menekankan seluruh pemangku jabatan dan kepentingan harus memiliki sense of crisis.
"Kita saat ini sedang dalam masalah, bukan dalam kondisi yang baik-baik saja," ujar Enny.
Menurut Enny, keterpaduan antara kebijakan fiskal dan moneter pun harus mrngerucut kepada dua hal, yaitu mengembalikan daya beli masyarakat dan kembali berfokus menggerakkan sektor riil supaya PHK dan pengangguran tidak bertambah kembali.
GHOIDA RAHMAH