TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Putra menyatakan perseroan masih menemukan hambatan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Hambatan utama itu adalah pembebasan lahan.
Pembangunan ruas Jalan Tol Medan-Binjai, Putra menjelaskan, baru berjalan 5,4 persen. Karena terkendala pembebasan lahan, Hutama Karya baru memulai pembangunan dari Binjai.
"Harapan kami, pembebasan selesai 2015 akhir," kata Putra saat rapat dengan Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 27 Agustus 2015.
Masalah pembebasan lahan juga menimpa ruas Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Putra mengatakan perseroan baru dapat mengerjakan proyek di tanah milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara (Persero) seluas 300 meter serta sepanjang 2,9 kilometer. "Proses pembebasan masih berlangsung," ujarnya.
Adapun kendala pembangunan ruas Jalan Tol Palembang-Indralaya terhambat masalah teknis. Sebab, pembangunan ruas jalan tol di Binjai menggunakan sistem pakem, sehingga pembangunan baru bisa berjalan Agustus ini.
Baca Juga:
"Progres sejauh ini sudah pemasangan vertical grip, dan akan terus berlanjut ke Indralaya," tutur Putra.
Untuk ruas Jalan Tol Riau-Dumai, Putra menambahkan, masih dalam tahap pembahasan business plan. Pembahasan tersebut akan selesai pada 2015 ini. "Tidak mungkin mengerjakan semua secara frontal," ucap Putra.
SINGGIH SOARES