TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowidjojo mengomentari peluang inflasi pada Agustus 2015. Berdasarkan survei, pada pekan ketiga Agustus, inflasi mencapai 0,6-0,65 persen. "Ini memang cukup tinggi," kata Agus saat ditemui di Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Agustus 2015.
Agus berujar, inflasi ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni biaya transportasi, harga daging ayam, dan harga telur ayam. Faktor-faktor tersebut cukup menekan sehingga menyebabkan inflasi.
Bank Indonesia, ucap Agus, sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyikapi hal ini. "Untuk meyakinkan ini segera direspons," tuturnya.
Sebelumnya, laju inflasi Juli 2015 tercatat mencapai 0,93 persen atau sama dengan tingkat inflasi pada Juli 2014. Inflasi tahun kalender Januari-Juli mencapai 1,9 persen, sementara inflasi secara tahunan (year-on -year) sebesar 7,26 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan komoditas bahan makanan dan tarif transportasi menjadi penyumbang utama inflasi pada Juli 2015.
Stabil nya inflasi, menurut Suryamin, juga tak lepas dari kondisi persediaan beras dalam negeri. Dia mengklaim, hingga November 2015, berdasarkan catatan Perusahaan Umum Bulog, cadangan beras mencapai 1,4-1,5 juta ton.
ALI HIDAYAT