TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan tak mudah mencapai kedaulatan ekonomi jika tidak mau intropeksi diri. Sebab, tantangan dalam perekonomian sangat dinamis dan membutuhkan respons yang cepat.
"Kita (Indonesia) tidak bisa menjadi bangsa hanya dengan konsumsi yang besar," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di kantornya saat upacara peringatan HUT ke-70 RI, Senin, 17 Agustus 2015.
Menurut Agus, perubahan kebijakan ekonomi ke arah produksi dapat meningkatkan daya saing negara. Musababnya, tingginya daya saing negara maju terdongkrak karena arah perekonomian negara yang bersifat industri.
"Karena itu, kita tidak bisa melakukan semua dengan impor," ujarnya. Selain daya saing, Agus mengatakan industri juga akan berdampak langsung dengan banyaknya ketersediaan lapangan kerja.
Agus mengatakan tentunya tantangan tersebut tidaklah mudah. Selain faktor internal, situasi perekonomian global juga selalu berubah-ubah tanpa bisa diprediksi. "Kita tidak bisa mencapai kedaulatan dan keberhasilan tanpa usaha keras," katanya.
ANDI RUSLI