Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemarau, Layang-layang Jadi Momok Bagi PLN

image-gnews
Suasana pemadaman listrik di kawasan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/10), karena terjadinya kebakaran di Gardu induk Perusahaan Listrik Negara Cililitan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Suasana pemadaman listrik di kawasan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/10), karena terjadinya kebakaran di Gardu induk Perusahaan Listrik Negara Cililitan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Perusahan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat dan Banten mencatat di musim kemarau kali ini, penyebab matinya aliran listrik diakibatkan oleh benang layang-layang yang mengenai kabel listrik. "Mulai Mei 40 gangguan akibat layang-layang terjadi, biasanya antara 10-15 per bulannya” kata Supervisor Humas PLN Distribusi Jabar-Banten Agus Yuswanta, di Bandung, Selasa, 11 Agustus 2015.

Menurut dia, beberapa daerah yang kerap kali mengalami langhanan listrik padam akibat layang-layang diantaranya yakni daerah Garut, Tasikmalaya dan Cimahi. Hingga semester I 2015, tercatat 182 listrik padam yang disebabkan oleh layang-layang di wilayah kerja PLN distribusi Jawa Barat dan Banten.

"Kami menemukan beberapa kasus benang layang-layang membuat kabel listrik jaringan tegangan menengah putus dan juga arku layang-layang yang menyangkut di jaringan tersebut," ujarnya.

Apabila layang-layang itu mengenai jaringan listrik, maka berimbas padamnya listrik pada 100-200 rumah. Bahkan, ucap dia, akibat layang-layang itu, Agus mendapatkan informasi ada warga yang terkena sengatan listrik ketika bermain layang-layang. "Benangnya terbuat dari kawat baja," kata dia.

Makanya, PLN distribusi Jawa Barat dan Banten tengah melakukan upaya guna mengantisipasi kejadian itu. "Secara rutin kami melakukan inspeksi jaringan yang rawan terkena layang-layang 200 gawang per bulannya," ujarnya. Selain itu, Agus pun tengah melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat di daerah rawan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk itu kami menghimbau masyarakat agar tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan aliran listrik, karena jika layang-layang tersebut jatuh pada kabel listrik tanpa bungkus, maka akan sangat berpotensi membuat aliran listrik padam," ujar dia.

Selain mengakibatkan listrik padam, menurut dia, bermain layang-layang juga mengakibatkan bahaya bagi masyarakat sekitar. Di Cimahi Selatan, bahkan ada trafo yang rusak akibat layang-layang yang merusak jaringan sehingga mengakibatkan padam listrik yang cukup lama.

AMINUDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

9 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.


PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

9 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

Kelistrikan di Bajo Pulau menyetop operasi PLTD. Listrik ada 24 jam dan lebih ramah lingkungan.


Road to PLN Investment Days 2024, Upaya Menggiatkan Kolaborasi

10 hari lalu

Road to PLN Investment Days 2024, Upaya Menggiatkan Kolaborasi

Transisi energi hanya mungkin dicapai melalui kolaborasi berbagai pihak. PLN telah menyusun program ARED untuk menghadapi tiga tantangan besar.


PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

15 hari lalu

PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

Komitmen PT PLN (Persero) terhadap pelestarian Gajah Sumatra semakin nyata dengan penyediaan motor dan speed boat patroli bagi Pusat Latihan Gajah (PLG) Sumatra Padang Sugihan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.


Gunakan REC PLN, Katoda Tembaga Freeport Kini jadi Produk Hijau

15 hari lalu

Gunakan REC PLN, Katoda Tembaga Freeport Kini jadi Produk Hijau

Gunakan REC PLN, kini produk Katoda Tembaga Freeport jadi produk hijau berdaya saing tinggi.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

23 hari lalu

Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

Suplai daya listrik 555 kVA mampu meningkatkan produktivitas pabrik hingga 50 ton per hari.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?