TEMPO.CO, Bandung - Perusahan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat dan Banten mencatat di musim kemarau kali ini, penyebab matinya aliran listrik diakibatkan oleh benang layang-layang yang mengenai kabel listrik. "Mulai Mei 40 gangguan akibat layang-layang terjadi, biasanya antara 10-15 per bulannya” kata Supervisor Humas PLN Distribusi Jabar-Banten Agus Yuswanta, di Bandung, Selasa, 11 Agustus 2015.
Menurut dia, beberapa daerah yang kerap kali mengalami langhanan listrik padam akibat layang-layang diantaranya yakni daerah Garut, Tasikmalaya dan Cimahi. Hingga semester I 2015, tercatat 182 listrik padam yang disebabkan oleh layang-layang di wilayah kerja PLN distribusi Jawa Barat dan Banten.
"Kami menemukan beberapa kasus benang layang-layang membuat kabel listrik jaringan tegangan menengah putus dan juga arku layang-layang yang menyangkut di jaringan tersebut," ujarnya.
Apabila layang-layang itu mengenai jaringan listrik, maka berimbas padamnya listrik pada 100-200 rumah. Bahkan, ucap dia, akibat layang-layang itu, Agus mendapatkan informasi ada warga yang terkena sengatan listrik ketika bermain layang-layang. "Benangnya terbuat dari kawat baja," kata dia.
Makanya, PLN distribusi Jawa Barat dan Banten tengah melakukan upaya guna mengantisipasi kejadian itu. "Secara rutin kami melakukan inspeksi jaringan yang rawan terkena layang-layang 200 gawang per bulannya," ujarnya. Selain itu, Agus pun tengah melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat di daerah rawan tersebut.
"Untuk itu kami menghimbau masyarakat agar tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan aliran listrik, karena jika layang-layang tersebut jatuh pada kabel listrik tanpa bungkus, maka akan sangat berpotensi membuat aliran listrik padam," ujar dia.
Selain mengakibatkan listrik padam, menurut dia, bermain layang-layang juga mengakibatkan bahaya bagi masyarakat sekitar. Di Cimahi Selatan, bahkan ada trafo yang rusak akibat layang-layang yang merusak jaringan sehingga mengakibatkan padam listrik yang cukup lama.
AMINUDIN