TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mendampingi Presiden Joko Widodo melepas komoditas ekspor senilai Rp 1,2 triliun. Barang-barang ini dilepaskan dari Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, menuju 24 negara tujuan.
Menteri Gobel mengapresiasi komoditas ekspor bernilai besar ini, yang merupakan hasil Gerakan Peningkatan Ekspor Sulses Tiga Kali Lipat dan Gerakan Sulsesl Ber-SNI, yang digalakan pemerintah daerah setempat. “Daerah-daerah di Indonesia jangan hanya menunggu arahan pusat, tapi juga harus mampu menangkap setiap peluang yang ada, agar lebih berdaya saing di tengah perlambatan ekonomi ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Agustus 2015.
Komoditas yang diekspor antara lain ikan tuna beku, kepiting, gurita beku, ikan segar, kakao liqueur, bubuk kakao, kopi, kakao, buah markisa, jagung, butsudan (dupa), kayu olahan, rumput laut, karet, minyak mete, kulit mete, mete kupas, tepung terigu, kulit reptil, semen, nikel, marmer, dan ikan hidup. Komoditas yang jarang, seperti dedak gandum dan telur ikan terbang, juga turut diberangkatkan.
Sebanyak 24 negara yang menjadi tujuan pasar ekspor tersebut adalah Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Italia, Puerto Rico, Jerman, Australia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Filipina, Inggris, Taiwan, Republik Rakyat Cina, Israel, Polandia, Denmark, Uni Emirat Arab, Kuwait, Saudi Arabia, Ukraina, Spanyol, Vietnam, dan Timor Leste.
Dalam dua tahun terakhir, volume ekspor Sulawesi Selatan meningkat 10,92 persen dengan nilai US$ 1,75 miliar selama 2014. Pada 2014, terdapat 62 jenis komoditas yang diekspor. Komoditas tersebut terdiri atas 16 komoditas pertanian, 42 produk industri, dan 1 produk tambang dengan pasar dominan Jepang, Cina, dan Malaysia. Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berambisi mencapai nilai ekspor sebesar US$ 4,64 miliar pada 2018.
URSULA FLORENE SONIA