TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pihaknya terus memperjuangkan agar industri galangan kapal di luar Batam mendapatkan fasilitas berupa PPN tidak dipungut. Tujuannya adalah agar indutri perkapalan di luar Batam mempunyai daya saing yang tinggi.
Dari 250 galangan kapal dalam negeri, sebanyak 105 galangan kapal ada di Batam, dan sisanya ada di luar Batam. Menurut Saleh, selama ini galangan kapal yang tumbuh dan berkembang lebih banyak yang berada di Batam karena mendapatkan berbagai fasilitas. Fasilitas itu diantaranya Bea Masuk Ditanggung pemerintah (BMDTP) untuk impor komponen kapal sebesar 5-12 persen dan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen.
"Sedangkan di luar Batam hanya mendapatkan BMDTP sehingga kalah bersaing. Nah, inilah yang kami perjuangkan saat ini ke Kementerian Keuangan untuk mengubah fasilitas PPN dari dibebaskan menjadi tidak dipungut sehingga diharapkan industri galangan kapal di luar Batam dapat juga tumbuh dan berkembang,” kata Saleh dalam keterangannya Senin, 3 Agustus 2015.
Saleh mengatakan industri perkapalan nasional merupakan sektor strategis yang punya peran penting mendukung konektivitas antar wilayah Indonesia melalui optimalisasi transportasi laut. Industri perkapalan selama ini mampu menopang dan mendukung pengembangan armada kapal nasional baik melalui pembangunan kapal baru maupun jasa reparasi.
Saat ini jumlah galangan kapal di Indonesia telah mencapai 250 perusahaan, dimana lima perusahaan berstatus BUMN. Galangan kapal nasional saat ini mampu membangun berbagai jenis dan ukuran kapal sampai dengan 50 ribu DWT dan mereparasi kapal sampai dengan kapasitas 150 ribu DWT.
Namun demikian, dari 250 galangan kapal nasional, hanya sekitar 10 perusahaan yang memiliki kapasitas produksi di atas 10 ribu DWT dengan fasilitas graving dock terbesar yaitu 300 ribu DWT yang berlokasi di Batam dan Banten. "Sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam sektor industri perkapalan, PT IKI mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan dalam menguasai teknologi terkini," kata Saleh.
AMIRULLAH