TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pembiayaan PT Verena Multi Finance Tbk tengah menunggu kepastian tiga investor asal Jepang yang berpotensi menjadi mitra strategis perseroan.
Andi Harjono, Direktur Operasional dan Keuangan Verena Multi Finance, mengatakan salah satu dari investor itu akan ambil bagian dalam kepemilikan saham perseroan. “Masih confidential karena masih menunggu konfirmasi. Ketiganya merupakan investor Jepang yang bisnisnya cukup besar di sana,” katanya, Sabtu, 1 Agustus 2015.
Andi mengharapkan proses pencarian mitra strategis dapat selesai pada akhir tahun ini. Pemegang saham, kata dia, akan menentukan kepemilikan saham mayoritas perseroan.
Saat ini, saham mayoritas dimiliki PT Bank Pan Indonesia sebesar 42,87 persen, PT Verena Capital 24,35 persen, Murniaty Santoso 9,74 persen, dan 23,04 persen sisanya dimiliki publik. “Apakah akan memiliki saham mayoritas atau minoritas, nanti bergantung pada pemegang saham,” ujarnya.
Ketiga investor itu, Andi melanjutkan, bergerak pada bisnis perbankan, lembaga keuangan, dan nonlembaga keuangan. Dia mengatakan ketiganya memiliki kapasitas bisnis yang cukup besar di Jepang.
Andi menjelaskan pencarian mitra strategis dilakukan perseroan untuk menunjang bisnis multifinance dalam mencari cost of fund yang murah. Saat ini, kata dia, bank dalam negeri memberikan bunga yang tinggi sehingga pihaknya mencari alternatif sumber pendanaan demi menunjang bisnis pembiayaan. “Mitra asing akan punya akses cost of fund yang rendah dan tingkat pengembalian yang rendah sehingga paling tepat dalam mengembangkan bisnis kami,” tuturnya.
Sampai semester I/2015, Andi mengatakan, total pembiayaan baru mencapai 40 persen dari total target tahun ini Rp 1,6 triliun. Dari jumlah itu, ada penurunan pembiayaan baru sekitar 10-20 persen pada periode yang sama. Portofolio bisnis Verena didominasi mobil bekas dan sewa guna usaha.
Adapun pihaknya tidak menaikkan estimasi pertumbuhan pembiayaan pada tahun ini karena kondisi makro ekonomi yang belum kondusif. Tahun lalu, jumlah pembiayaan baru yang disalurkan Verena Rp 1,6 triliun atau sama dengan target tahun ini.