TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata membidik 280 ribu turis asal Inggris Raya selama 2015. Kenapa Inggris? Inggris adalah satu dari 18 negara yang menjadi pasar utama pariwisata Indonesia. Kementerian menargetkan kunjungan tahun ini sebesar 21,7 persen dari realisasi tahun lalu.
“Inggris itu dari semua kawasan Eropa adalah penyumbang wisman terbesar nomor satu. Diharapkan pada tahun ini akan naik sebanyak 50 ribu,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis, 30 Juli 2015.
Untuk mencapai target tersebut, langkah yang ditempuh antara lain meningkatkan alokasi anggaran promosi branding Wonderful Indonesia, seperti UK National Tour 2015-Discover Indonesia. Event tersebut, kata dia, memiliki nilai sekitar Rp 5-6 miliar. Kementerian mengalokasikan anggaran khusus biaya promosi sebesar Rp 10 miliar.
“Saya memberikan anggaran untuk promosi dua kali lipat dari nilai event, ini cara yang benar. Saya berkomitmen bahwa nilai promosi harus lebih tinggi dari event. Bahkan idealnya lebih besar lagi dengan persentase promosi 80% dan event 20 persen,” katanya.
Menurut dia, anggaran promosi tersebut tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan potensi penambahan wisman yang diharapkan bisa mencapai 280 ribu pada akhir tahun ini. “Kalau satu wisman membelanjakan uangnya US$ 1.000 saja, dari 50 orang sudah bisa dapat sekitar US $ 50 juta atau sekitar Rp 500 miliar. Jadi biaya promosi yang kami berikan tidak sampai 2 persen,” ia menerangkan.
Berdasarkan data Kementerian, hingga bulan Mei jumlah wisatawan Inggris mencapai 93.056 orang, naik 5,78 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya, yakni 87.973 orang.
Discover Indonesia
Tiga tim kesenian asal Indonesia yang akan melakukan pentas keliling di beberapa kota besar di tiga negara bagian Inggris Raya dalam program UK National Tour 2015 bertajuk "Discover Indonesia" pada Agustus-September mendatang.
Tiga tim tersebut adalah Kande, grup musik rock-etnic dari Aceh; Papermoon Puppet Theathre, teater boneka kontemporer dari Yogyakarta; serta Soerya Soemirat, sanggar tari klasik dari Keraton Mangkunegaran Solo.
Summer Xia, Acting Country Director of British Council Indonesia, yang menjadi salah satu penyelenggara kegiatan, menyatakan grup tersebut dipilih dari 30 kelompok kesenian nasional.
Proses kurasi dilakukan oleh delegasi pengelola festival dan gedung kesenian di Inggris dalam event Indonesia Performing Arts Market (IPAM) 2013.
Tiga tim tersebut rencananya akan menggelar pertunjukan di sejumlah gedung kesenian bergengsi di Kota Edinburgh, London, Glasglow, dan Cardiff.
Grup tersebut juga akan tampil di Edinburgh Festival Fringe, festival yang selalu diikuti ratusan ribu wisatawan mancanegara dan diliput banyak media internasional.
“Ini adalah kesempatan untuk mempromosikan keunikan budaya Indonesia ke dunia. Kami memilih tiga grup seniman yang mewakili seni tari, musik, dan teater untuk menunjukkan Indonesia memiliki banyak kesenian,” katanya.