TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan rencana Lembaga Moneter Internasional (IMF) menjadikan yuan sebagai world reserve currency bukanlah hal baru.
"Itu isu sudah lama. Kita akan menyesuaikan diri," kata Sofyan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat, 31 Juli 2015.
Menurut Sofyan, selama ini ada beberapa mata uang yang dijadikan reserve currency, seperti dolar, euro, dan yen. Karena itu, bila yuan dijadikan reserve currency, itu bukan hal baru. "Tentu kami akan siapkan bagaimana untuk memudahkan clearing," katanya.
Dia mengatakan selama ini di antara Indonesia dan Cina sudah ada perjanjian currency swap. Hal ini memungkinkan transaksi Indonesia dengan Cina dilakukan dalam bentuk yuan maupun rupiah.
Jika IMF menerapkan yuan sebagai reserve currency, menurut Sofyan, yang terpenting bagi Indonesia adalah memperkuat clearing agent. "Kami akan rapat dengan BI untuk soal ini," katanya.
IMF berencana mengumumkan yuan sebagai world reserve currency pada Oktober mendatang. Sejumlah kalangan menilai pengumuman ini akan berpengaruh besar bagi perekonomian global. Rencana yuan dijadikan reserve currency muncul karena performa perekonomian Cina yang cukup mengagumkan dalam beberapa tahun terakhir.
AMIRULLAH