TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan Perdana Menteri Inggris David Cameron beserta 30 pelaku usaha dari Negeri Ratu Elizabeth, Senin, 27 Juli 2015, mendapat sambutan yang hangat dari pemerintah. Berbagai sektor investasi dan perdagangan akan ditawarkan kepada delegasi Inggris.
"Kita akan menawarkan semua yang kita punya," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago di kantornya, Senin, 27 Juli 2015.
Untuk berinvestasi, pemerintah akan menawarkan semua rencana proyek yang terdapat di blue book dan PPP (public private partnership) book--buku rencana pembangunan nasional dan buku kerja sama investasi antara pemerintah dan swasta.
Menurut Andrinof, Inggris akan diminta fokus membiayai proyek-proyek infrastruktur prioritas negara seperti pembangkit listrik dan pembangunan wilayah timur. Sektor perikanan, sistem navigasi udara, dan pelabuhan juga tak ketinggalan menjadi jualan pemerintah.
"Kami akan jelaskan semua peluang mereka untuk masuk (membiayai)," kata Andrinof.
Namun, menurut Andrinof, keputusan final tetap tergantung dari Inggris dengan mencocokkan dengan kemampuan dan visi mereka. Sedangkan di sektor perdagangan, pemerintah berupaya untuk mendapatkan alutsista, seperti helikopter angkut dan penangkis serangan udara.
Andrinof berharap Inggris mau bersaing menawarkan harga dan alutsista yang lebih kompetitif. Sebab, sudah ada tawaran alutsista dari Amerika Serikat dan Rusia sebelumnya. "Kita akan beli barang yang sesuai kebutuhan kita."
Pembicaraan investasi dan perdagangan, ujar Andrinof, akan digelar besok bersama Kementerian Perdagangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Sedangkan hari ini para delegasi Inggris tersebut diterima secara kenegaraan dengan Presiden Joko Widodo.
David Cameron dijadwalkan berada di Indonesia selama dua hari pada 27 dan 28 Juli 2015. Ke-30 perusahaan asal Inggris yang akan bertemu dengan Presiden Jokowi antara lain ACE Winches, Airbus Group UK, Arup, AT Engine Controls, Atkins, Aviva, Bango, Benoy, Blockchain, Concrete Canvas, Darktrace, EarthPort, FreshMinds, Heraeus Noblelight, dan Iwoca.
Selanjutnya, ada JCB, Jardines, Laing ORourke, Lloyds of London, Oxford Products, Pennies, Qubit, RateSetter, RepKnight, Rolls-Royce, Surrey Satellite Technology, The Floow, UK Higher Education International Unit, Weir Group, dan Wessington Cryogenics.
ANDI RUSLI