TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil menilai inflasi bulan Juli cukup terkontrol. Dia mengatakan paling tidak, hingga momen lebaran kenaikan inflasi diprediksi tak seberapa.
"Apalagi biasanya (musim) lebaran naik tinggi sekali. Pada awal hingga tengah Juli kenaikan harga-harganya itu secara umum, masih mengikuti yang acceptable," katanya saat ditemui di kantor Presiden, Rabu 22 Juli 2015.
Dia memprediksi pada akhir bulan ini akan terjadi deflasi. Dia berharap kondisi inflasi month to month akan lebih terkontrol. Sofjan tidak menampik rendahnya inflasi disebabkan adanya penurunan konsumsi. Turunnya konsumsi masyarakat, kata dia, salah satu indikasi daya beli masyarakat memang berkurang.
Kendati demikian, Sofyan mengatakan adanya kenaikan angka mudik dengan moda transportasi pesawat terbang. Hal itu berbeda dengan kendaraan moda kapal laut yang mengalami penurunan sebagai transportasi mudik di periode yang sama. Hal itu, bagi dia, menunjukkan daya beli masyarakat berkurang namun tidak terlalu signifikan.
"Angka mudik meningkat signifikan, kecuali kereta api atau bus," katanya. Penurunan daya beli tersebut, kata dia, terasa pada daerah penghasil sektor komoditas seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. "Biasanya mudik itu merupakan kebutuhan, tetapi kalau dalam keadaan ada pilihan yang sulit, mungkin orang akan skip (lewati). Tapi kita lihat masih oke."
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowidjojo mengatakan saat ini perkembangan inflasi berjalan cukup baik karena pemerintah melakukan capaian pengendalian harga volatile food. Dia memperkirakan inflasi mencapai 0,46 persen hingga 0,6 persen di bulan Juli ini. Untuk minggu pertama bulan Juli, inflasi mencapai 0,4 persen. "Relatif rendah dan itu merupakan kondisi yang di pra ramadan pun rendah ya," katanya.
ALI HIDAYAT