TEMPO.CO , Jakarta: Di hari raya Lebaran ini, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo tak enggan berbagi pandangan ekonomi Indonesia untuk semester II 2015. Di sela-sela acara open house yang digelar di rumah dinas Gubernur BI, ia mengatakan Indonesia harus berusaha ekstra keras untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
“Dilihat dari perkembangan ekonomi dunia dan perkembangan harga-harga komoditas yang jadi andalan ekspor Indonesia, semua menunjukkan kondisi yang perlu diwaspadai,” kata Agus kepada awak media di rumah dinasnya di Jalan Jenggala I Nomor 7, Jakarta Selatan, pada Jumat, 17 Juli 2015.
Perkembangan ekonomi dalam negeri sendiri, dilihat dari kuartal II tahun 2015, tak jauh berbeda dari kuartal I sehingga perlu ada perhatian khusus di semester kedua. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun dapat mencapai 5-5,4 persen; namun akan menuju ke arah bawah.
“Kalau untuk mengejar di semester I yang 5 -5,2 persen, memang perlu berupaya mengejar pertumbuhan ekonomi,” kata mantan menteri keuangan ini. Agus mengharapkan pemerintah pusat maupun daerah segera menyalurkan dana unuk pembangunan infrastruktur. Sebab, faktor ini sangat mempengaruhi investasi dan konsumsi domestik. BI juga akan membantu dengan membuat kebijakan makroprudensial yang dapat membantu pertumbuhan.
Namun, Agus mengakui kondisi perekonomian Indonesia saat ini secara umum terjaga. Hal ini terlhat dari neraca perdagangan yang surplus, serta angka inflasi yang terkendali. “Tetapi memang kita harus memberi perhatian,” kata Agus.
URSULA FLORENE SONIA