TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatatkan rapor perdagangan semester I tahun 2015 Indonesia surplus US$ 4,35 miliar. Hasil tersebut membuat Menteri Perdagangan Rachmat Gobel percaya diri dalam menghadapi tantangan perekonomian ke depan.
"Melihat ini, saya optimistis dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN akhir tahun nanti," kata Gobel di Jakarta, Rabu, 15 Juli 2015. Bekas bos Panasonic tersebut merujuk pada rapor perdagangan Indonesia yang surplus.
Menurut data BPS, perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN surplus US$ 221,9 juta, dengan rincian ekspor US$ 2,43 miliar dikurangi impor US$ 2,21 miliar. Satu-satunya defisit perdagangan hanya dengan Thailand sebesar US$ 340,3 juta.
"Sektor otomotif, mesin mekanik, aviasi, plastik, dan gula menjadi penyumbang defisit," ujar Gobel.
Sedangkan neraca perdagangan Indonesia surplus terhadap Malaysia sebesar US$ 113,7 juta dan Singapura sebesar US$ 104,5 juta. Adapun dengan beberapa negara ASEAN lainnya, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 344 juta.
"Tak hanya ASEAN, dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, India, dan Australia juga surplus," tutur Gobel.
ANDI RUSLI