TEMPO.CO, Palangkaraya - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memperkirakan ada sekitar 9.000 penumpang arus mudik Lebaran dari Pelabuhan Sampit yang belum terangkut.
Untuk itu, Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah Mohamad Hatta mengaku sudah mengirim surat kepada Menteri Perhubungan untuk meminta bantuan. “Kabarnya, pemerintah akan menurunkan kapal perang milik TNI AL untuk membantu mengangkut pemudik,” katanya, Kamis malam, 9 Juli 2015, di Kabupaten Katingan.
Banyaknya penumpang yang belum terangkut itu, ucap Hatta, karena masih banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang masih belum membayarkan tunjangan hari raya kepada karyawannya. “Kami imbau agar perusahaan segera bayar THR karyawannya.”
Pemkab Kotawaringin Timur memperkirakan jumlah pemudik yang melalui Pelabuhan Sampit tahun ini sekitar 30 ribu, naik 3 persen dari tahun lalu yang jumlahnya mencapai 29 ribu orang. Adapun pemudik yang sudah memiliki tiket kapal sekitar 22 ribu.
Kapal yang melayani pemudik dari Pelabuhan Sampit ada 9 kapal, terdiri atas 6 kapal milik PT Pelni dan 3 kapal milik swasta, di antaranya PT Darma Lautan. Per hari, satu kapal berkapasitas penumpang 1.500 berangkat dari pelabuhan tersebut.
KARANA W.W.