TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo ada kemungkinan akan mempertahankan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebagai menteri. “Kemungkinannya untuk dicopot masih 50-50,” kata orang dalam Istana yang ikut dalam pembahasan reshuffle kemarin. Hal ini berbeda dengan perkiraan sebelumnya bahwa Bambang termasuk di antara menteri bidang ekonomi yang akan dicopot karena dianggap tidak mampu memperbaiki perekonomian Indonesia.
Mengenai peluang pergantian Menteri Keuangan ini, Kepala Kantor Staf Presiden Luhut Binsar Pandjaitan menolak ketika dimintai konfirmasi. Dia mengatakan, perombakan merupakan hak prerogatif presiden. Namun dia mengatakan sinyal perombakan kabinet semakin jelas. “Tapi kapannya kan itu hak prerogatif presiden,” kata Luhut kepada Tempo, 6 Juni 2015.
Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki membantah rencana pergantian pada menteri bidang ekonomi. Menurut dia, pergeseran menteri dimungkinkan dalam merombak sebuah kabinet. “Rotasi dan reshuffle kan sama,” kata dia. “Bisa saja reshuffle itu dipindah-pindah.” Teten menegaskan, presiden belum secara khusus membahas nama menteri yang akan diganti maupun penggantinya.
Bambang dipertahankan, menurut sumber tersebut, karena dia mampu berkomunikasi dengan baik dengan Badan Anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kalangan Istana, disebutkan bahwa Bambang, kalaupun ikut dirombak, posisinya yang hanya akan digeser.
Rencana perombakan tim ekonomi Presiden Jokowi santer terdengar setelah adanya evaluasi kinerja kementerian. Orang dekat Jokowi yang tahu proses pembahasan perombakan kabinet ini mengatakan Presiden sudah memastikan beberapa pos menteri yang akan diganti. Tapi Presiden masih menyusun formasi beberapa menteri yang akan dicopot atau digeser.
ANANDA TERESIA