TEMPO.CO, Jakarta - Beroperasinya jalan bebas hambatan Cikopo-Palimanan menjadi dua sisi mata uang bagi Kementerian Perhubungan. Di satu sisi, tol ini diharapkan menjadi solusi jitu pengurai kemacetan jalur Pantai Utara Jawa. Tapi, di sisi lain, jalur ini juga diwaspadai.
Tol Cipali diprediksi dapat mempersingkat waktu tempuh di jalur Pantura dari lima-enam jam menjadi 1,5 jam. Waktu ini bisa dicapai dengan kecepatan rata-rata kendaraan 80 kilometer per jam.
"Tapi jalan ini juga yang kami waspadai," kata Direktur Jenderal Angkutan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono di Jakarta, Rabu, 1 Juli 2015.
Djoko mengatakan keberadaan tol Cipali mengubah kebiasaan para pemudik. Menurut dia, singkatnya waktu tempuh dan lancarnya sirkulasi kendaraan roda empat melalui tol ini akan menarik minat pemudik. Jumlah pemudik yang menggunakan mobil hampir dapat dipastikan meningkat. Kementerian Perhubungan memperkirakan dari Pulau Jawa saja lebih dari 1,6 juta mobil akan bergerak untuk mudik.
"Sekarang juga banyak yang sanggup beli mobil low-cost green car," ujar Djoko. Dia mengatakan banyaknya jumlah pengguna mobil yang mudik akan berimbas padatnya Pelabuhan Merak.
Kementerian Perhubungan menyatakan sedang berupaya menentukan langkah antisipasi untuk mengurai kepadatan Pelabuhan Merak. Bersama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry, Kementerian sedang merumuskan diskon tarif untuk penyeberangan malam hari. "Masih dirumuskan, tapi kami tetap mengimbau masyarakat untuk mudik pakai angkutan umum," kata Djoko.
ANDI RUSLI