TEMPO.CO, Balikpapan - PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan kemampuan olah 4 kilang utama berlokasi di Balikpapan, Cilacap, Dumai dan Balongan dengan nilai investasi US$ 25 miliar atau sekitar Rp 333,8 triliun. Peningkatan kemampuan unit pengolahan ini bertujuan agar semua kilang tersebut mampu mengolah 1,6 juta barrel crude oil per hari untuk memenuhi konsumsi masyarakat.
“Konsumsi masyarakat kita mencapai 1,6 juta barrel crude oil per harinya,” kata Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi di Balikpapan, Kamis 2 Juli 2015.
Hardadi menambahkan, Pertamina akan menggandeng patner strategis dalam pembiayaan pembangunan refinery development master plan 4 kilang ini. “Kami targetkan upgrade 4 kilang ini sudah selesai pada 2021 nanti.”
Ada sejumlah perusahaan minyak gas internasional yang sudah menyatakan ketertarikannya salah satunya yaitu JX Nippon Oil and Energy dan Saudi Aramco.
“Pertamina harus mayoritas dalam kepemilikan saham seluruh kilang ini. Kami juga mempertimbangkan kerjasama dengan pihak lain yang mampu menjamin keberlangsungan pasokan crude oil kilang kilang ini selama jangka waktu 50 tahun kedepan,” katanya.
Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan adalah salah satu yang sudah dipastikan akan ditingkatkan kemampuan olahnya menjadi 360 ribu barrel dari sebelumnya hanya 260 ribu barrel. Pertamina dipastikan menggandeng JX Nippon Oil and Energy dengan share kepemilikan saham 30 – 70 untuk pemerintah Indonesia.
“November kesepakatan ini akan kami tanda tangani. Ini seperti akad nikahnya kerjasama dua perusahaan,” papar Hardadi.
Proses upgrade ini nantinya akan mengorbankan komplek perumahan Pertamina di Jalan Parikesit hingga seluruh perkantoran di wilayah kilang Balikpapan. Pertamina akan membangun kantor utama 8 lantai yang bersebelahan dengan Hotel Blue Sky Balikpapan.
Studi kelayakan dan kajian teknis sudah dilaksanakan menjelang penandatanganan kesepakatan kerjasama pada November 2015 nanti. Kilang-kilang ini nantinya akan mampu mengolah seluruh jenis eksploitasi crude oil berbagai negara dunia.
Manager Umum PT Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Erman Salman Arief mengatakan lokasi kerjanya akan ditingkatkan kapasitasnya sesuai kebutuhan produksi. Kilang Balikpapan nantinya mayoritas akan mengolah minyak impor dari negara lain.
“Kalau sekarang ini persentasenya 40 persen impor dan 60 persen domestic. Nantinya yang lebih dominan dari impor,” kata Erman.
SG WIBISONO