TEMPO.CO , Jakarta: Analis dari LBP Interprise, Lucky Bayu Purnomo, menyatakan krisis ekonomi Yunani berdampak terhadap kinerja regional bursa regional Asia. Dengan begitu, menurut Lucky, juga berimbas ke Indeks Harga Saham Gabungan.
“Sebagai barometer bursa regional di Asia, Hang Seng mengalami tekanan,” kata Lucky kepada Tempo, Senin, 29 Juni 2015. “Bursa Hang Seng saja hari Senin kemarin turun 800 poin.”
Akibat menurunnya Hang Seng, IHSG merosot ke angka 4882.58 dari pembukaan pada perdagangan hari ini, 4923.005. Dengan krisis Yunani yang masih berlanjut, Lucky memprediksi IHSG akan mengalami tekanan dalam 4-6 bulan mendatang.
Dampak lainnya, Lucky melanjutkan, tergerusnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dia memprediksi rupiah akan berada di angka Rp. 13.400 sampai Rp 14.000. “Jika pemerintah tidak pandai, rupiah bisa di uji level psikologis Rp. 17.000,” ujarnya.
Akibat krisis yang berkepanjangan, pemerintahan Yunani memutuskan menutup bank dan pembatasan penarikan dana. Kebijakan tersebut diumumkan pada Minggu waktu setempat, 28 Juni 2015, oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.
SINGGIH SOARES