TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) akan memberi insentif atau remunerasi senilai Rp 100 juta per tahun kepada para insinyur yang baru mentas dari bangku kuliah, untuk menarik minat para mahasiswa mengambil profesi tersebut.
Direktur Eksekutif PII Faisal Safa mengatakan anggaran insentif atau remunerasi tersebut akan bersumber dari APBN.
"Saat ini kami masih menyusun program tersebut. Selain itu, PII juga sedang melakukan proses sertifikasi insinyur yang dibiayai APBN," kata Faisal, Selasa, 30 Juni 2015.
Terkait dengan sertifikasi tersebut, menurutnya, sejauh ini masih terkendala biaya. Tetapi, PII sudah bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk membiayai sertifikasi ini.
"Pemerintah pusat menganggarkan Rp 400 miliar dan saat ini sedang digodok di DPR. Skemanya sementara diturunkan dalam bentuk peraturan pemerintah," jelasnya.
Dia juga mengatakan PII dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar Makassar Infrastruktur Summit pada September atau Oktober mendatang.
"Isu Makassar Infrastruktur Summit adalah teknologi berbasis energi dan bio, serta program insinyur di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang berpusat di Sulsel, khususnya pengembangan kapabilitas insinyur di kawasan ini," ujarnya.