TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta siap menyediakan lahan untuk pembangunan bandara bila lahan di Kabupaten Kulon Progo tidak bisa dimanfaatkan karena adanya penolakan dari sekelompok orang.
Saat ini kelanjutan pembangunan bandara baru di Kulon Progo belum jelas setelah hasil Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengabulkan gugatan masyarakat yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT). Hal ini membuka peluang baru untuk Kabupaten Gunungkidul sebagai lokasi alternatif pembangunan bandara.
Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi di Gunungkidul, Rabu, 24 Juni 2015, secara pribadi mendukung jika bandara dipindah ke Gunungkidul. "Kalau bupati berkenan, saya secara pribadi mendukung sekali," kata Immawan.
Menurut Immawan, bila bandara dibangun di Gunungkidul, maka akan meningkatkan sektor ekonomi dan mendukung pariwisata yang saat ini sedang digarap oleh pemerintah. Selain itu, ia menduga tidak akan ada penolakan dari warga karena Gunungkidul lebih terbuka dalam pembangunan.
Meski demikan, hal ini masih membutuhkan kajian karena tidak menutup kemungkinan di bawah Lanud Gading ada sungai bawah tanah karena geografis Gunungkidul ada di wilayah pegunungan karst.
"Perlu ada kajian mendalam jika memang ada peluang. Di antaranya wilayah berbukit-bukit harus diteliti apakah layak. Tetapi dari infrastruktur jalan sudah baik," katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Heri Nugroho menilai Pangkalan Udara (Lanud) Gading yang sudah dibangun tapi belum digunakan bisa sebagai alternatif padatnya lalu lintas udara di Bandar Udara Adi Sutjito. "Lanud Gading bisa sebagai alternatif karena hingga saat ini pembangunan bandara di Kulon Progo belum ada kejelasan," katanya.
Ia mengatakan banyak keuntungan yang didapat jika ada bandara di Gunungkidul. Heri menilai jika Lanud Gading bisa digunakan untuk latihan TNI AU untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Bandara Adi Sutjipto. "Di sana (Kulon Progo) bermasalah, kenapa peluang itu tidak dimanfaatkan. Toh tidak ada salahnya untuk mencoba," katanya.
ANTARA