TEMPO.CO, Jakarta - Tidak adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalan Tol Cikopo Palimanan alias Cipali arah Cikopo ternyata menyebabkan masalah. “Selasa lalu ada dua mobil yang kehabisan bensin di sini,” kata petugas keamanan Tol Cipali Asep Eko Setiawan di Kilometer 102 Tol Cipali, Kamis, 18 Juni 2015.
Akhirnya, ia pun mengambil dua buah dirigen darurat untuk membantu pengemudi mobil-mobil itu. Si pemilik mobil diminta untuk berjalan ke jembatan penyeberangan yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat kejadian, menyebrangi jembatan, lalu mengisi dirigen dari SPBU di kilometer 102 arah Palimanan. “Nyebrangnya harus di jembatan penyeberangan karena berbahaya sekali bila menyeberangi jalan ini,” kata Asep.
Asep tidak bergurau. Mobil-mobil itu di jalan itu memang berlari sangat cepat. Jalan Tol Cipali jarang memiliki kelokan, kebanyakan lurus landai. Kondisi itu sangat menggiurkan bagi para pengendara mobil untuk beradu kecepatan hingga di atas 120 kilometer per jam. Mobil Tempo sendiri sempat mencoba berlari dalam kecepatan 140 kilometer per jam untuk mengetahui kondisi tol baru itu.
Setelah mendapatkan bensin yang dibeli dari tempat peristirahatan seberang, mobil itu pun kembali melanjutkan perjalanan hingga ke pintu Tol Cikopo. Beres satu mobil dengan masalah bensin, Asep juga pernah menemukan mobil mogok karena tabung radiatornya kehabisan air. Ia pun membantu pengemudi mobil itu.
Di jalan Tol Cikopo-Palimanan ada delapan tempat peristirahatan, yaitu empat arah Cikopo dan empat arah Palimanan. Namun hingga hari kelima tol itu beroperasi, hanya ada satu tempat persitirahatan yang sudah bisa beroperasi, yaitu di kilometer 102 arah Palimanan.
Tol Cipali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 13 Juni 2015. Setelah peresmian itu, masyarakat diperbolehkan mencoba tol baru secara cuma-cuma selama sepekan. Bagi golongan satu seperti mobil pribadi, nantinya harga tiket untuk melewati tol itu mencapai Rp 96 ribu.
MITRA TARIGAN