TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan keputusan impor beras belum akan diputuskan dalam waktu dekat. Musababnya, saat ini Badan Urusan Logistik (Bulog) memiliki stok yang cukup hingga enam bulan ke depan. “Laporannya, Bulog punya 1,5 juta ton beras,” ucapnya di Jakarta, Rabu, 3 Juni 2015.
Dia berujar, pertimbangan impor masih akan dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait.
“Nanti akan diputuskan. Kami tunggu lagi laporan terbaru Bulog,” tuturnya.
Pertengahan Mei lalu, Sofyan memastikan kebutuhan masyarakat akan beras sejak Ramadan hingga Lebaran tercukupi. "Untuk puasa, enggak perlu kita impor beras," katanya. Menurut Sofyan, jika diperlukan impor, itu hanya untuk menjaga stok beras pemerintah mulai akhir 2015 hingga awal 2016. Keputusannya, menurut dia, baru akan diambil sekitar Juli mendatang.
"Panen raya kan masih akan berlangsung sampai akhir Mei. Setelah itu, baru kita lihat," ujarnya.
Opsi impor beras memang dimungkinkan menurut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah atau Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Tujuan peraturan itu adalah menjaga stabilitas ekonomi nasional, melindungi pendapatan petani, dan menstabilkan harga beras.
TRI ARTINING PUTRI | PINGIT ARIA