TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menjadi pasar potensial terbesar bagi Arianespace, perusahaan peluncur satelit komersial pertama di dunia. Perusahaan asal Prancis itu melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki letak geografis dengan kebutuhan satelit sangat tinggi.
"Indonesia merupakan pasar potensial terbesar kami di Asia Tenggara," kata Managing Director Arianespace Singapura Richard Bowles di Singapura, Selasa, 2 Juni 2015. Geografis Indonesia antara lain dilihat dari wilayah negara ini yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
Indonesia, kata Richard, membutuhkan jaringan satelit guna menunjang aplikasi telekomunikasi, perekonomian, pengobatan, dan pemantau bencana alam. Arianespace telah membantu peluncuran satelit Palapa C2 tahun 1996, satelit Cakrawala 1 tahun 1997, satelit Telkom 1 pada 1999, dan peluncuran satelit Telkom-2 pada 2005 dengan roket A Ariane 5 ECA.
Berikutnya, satelit baru yang akan diluncurkan untuk BRIsat operator BRI Indonesia, dan Telkom 3S. "BRI merupakan pelanggan pertama di dunia perbankan yang akan menggunakan jaringan satelit untuk mendukung jaringan kerja di daerah-daerah pelosok Indonesia khususnya kepulauan terpencil," jelas Richard.
Menurut Richard, BRIsat merupakan satelit perbankan pertama di dunia yang dioperasikan oleh bank. BRIsat memiliki bobot 3.500 kilogram dengan transponder C dan Ku-band yang dirancang untuk masa aktif 15 tahun. Satelit tersebut akan melayani sekitar 11 ribu cabang BRI yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. BRIsat akan diluncurkan menggunakan Ariane 5, roket terbesar Arianespace yang memiliki tinggi 51 meter dengan launch thrust 2.860.000 pon yang rencananya akan diorbitkan pada tahun 2016.
Sementara itu, Arianespace akan membantu peluncuran Telkom 3S milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada kuartal empat tahun 2016 di Guiana Space Center di Guyana, Prancis.
Telkom 3S yang akan diluncurkan dengan roket Ariane 5 ECA pada transfer orbit geostasioner itu diperuntukkan untuk layanan televisi high-definition (HDTV) dan Ku-band GSM/Internet jarak jauh.
Arianespace telah meluncurkan 71 satelit untuk 16 operator di Asia-Pasifik selama lebih dari 34 tahun, dengan 11 satelit baru yang akan diluncurkan bagi pelanggan di Australia, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan selama beberapa tahun ke depan.
Wilayah Asia-Pasifik merupakan pasar utama bagi Arianespace di mana lebih dari sepertiga bisnis global yang didapatkan oleh perusahaan diperoleh dari wilayah tersebut dan pangsa pasar untuk peluncuran komersial melebihi 60 persen.
"Semakin banyak operator dengan begitu banyak prospek di wilayah ini. Kami menawarkan solusi terbaik untuk pelanggan kami di Asia-Pasifik," tegas Chairman and CEO Arianespace Stephane Israel.
ANTARA