TEMPO.CO, Hamburg - Kota Hamburg, Jerman, menggelar konferensi terbesar pelabuhan dan dermaga sedunia mulai hari ini, Senin, 1 Juni 2015 hingga 5 Juni mendatang. Sebanyak 180 pengelola pelabuhan dari 90 negara, termasuk empat operator pelabuhan di Indonesia, akan berbagi informasi ihwal kemajuan terpenting di bidang pelabuhan dan dermaga.
Salah satu yang dibahas lebih dalam di International Association of Ports and Harbours (IAPH) World Port Conference ke-29 itu adalah pengalaman negara-negara anggota menerapkan konsep pelabuhan pintar (smart-port) di bidang energi dan sistem logistik.
"Kita bisa belajar banyak dan sekaligus mengambil peluang kerja sama dengan negara-negara maju," kata Sylvia Arifin, Konsul Jenderal Indonesia di Hamburg, dalam acara makan malam di Konsulat Jenderal RI Hamburg, Minggu malam, 31 Mei 2015.
Sylvia memaparkan Pelabuhan Hamburg merupakan pelabuhan tersibuk dan terbesar kedua di Eropa setelah Rotterdam, Belanda. Pelabuhan yang memiliki luas 7.200 hektare ini disebut sebagai gateway to the world karena menjadi hub bagi alur perdagangan berbagai komoditi dunia.
Pelabuhan Hamburg, juga pelabuhan Bremen dan Bremerhaven yang merupakan pelabuhan terpenting ke-2 di Jerman dalam hal perdagangan, telah menerapkan energi terbarukan untuk menggerakkan seluruh aktivitas pelabuhan mereka. "Mereka menggunakan energi angin," katanya.
Ketika mengunjungi Bremerhaven, tutur Sylvia, ia juga melihat pelabuhan mereka terintegrasi dengan kereta api. "Dengan sistem saling terkoneksi seperti itu, komoditi bisa dengan cepat keluar dari pelabuhan," ujarnya. "Bayangkan, dalam satu jam barang bisa keluar dari pelabuhan."
Sylvia mengatakan Indonesia bisa mempelajari sistem yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan tersebut. Selama ini memang sudah ada kerja sama untuk meningkatkan capacity building terhadap tenaga-tenaga Indonesia yang dikirim ke Jerman. "Itu perlu terus ditingkatkan," katanya. "Kami juga tengah menjajaki kerja sama sister-port dengan pelabuhan di Indonesia."
IAPH menangani lebih dari 60 persen perdagangan laut di dunia dan hampir 80 persen dari lalu lintas kontainer dunia. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, IV (Persero) menjadi anggota aktif organisasi non-profit dan non-pemerintah yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang itu.
"Indonesia akan jadi tuan rumah konferensi berikutnya dua tahun lagi di Bali," kata RJ Lino, Direktur Utama Pelindo II. "Di konferensi ini kita akan menggelar Bali Night untuk memperkenalkan lebih jauh Indonesia."
RJ Lino menjadi salah satu dari delapan anggota komite eksekutif mewakili regional Asia/Oseania pada kepengerusan periode 2013-2015. Lino juga menjabat sebagai 3rd Vice President of IAPH for Asia/Oceania Region periode 2015-2017.
YOS RIZAL (HAMBURG)