TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan kenaikan harga cabai merah menjadi penyebab utama inflasi Mei 2015 yang mencapai 0,50 persen. Kenaikan harga cabai merah sebesar 22,22 persen memberi andil 0,10 persen terhadap total inflasi. "Karena pasokan dari sentra produksi sudah berkurang," kata Suryamin di kantor BPS, Jakarta, 1 Juni 2015.
Menurut Suryamin, kenaikan harga cabai merah terjadi di 61 kota indeks harga konsumen dari total 82 kota IHK. Selain karena harga cabai merah, ujar Suryamin, inflasi Mei juga akibat naiknya harga daging ayam ras dengan andil 0,06 persen terhadap total inflasi. "Karena stok di 72 kota IHK terbatas, telur ayam ras juga," ucapnya.
BPS menganjurkan pemerintah menjaga harga-harga komoditas yang mempunyai bobot besar terhadap inflasi, di antaranya beras. Kalau bisa, deflasi beras yang terjadi pada Mei 2015 tetap dijaga. Semua daerah juga diminta menjaga harga minyak goreng, ayam, telur, dan bawang sebagai komoditas yang punya bobot besar penyumbang angka inflasi.
"Sebaiknya tak ada kenaikan harga BBM menjelang Lebaran, agar tak ada kenaikan harga komoditas tersebut," tuturnya.
Dalam catatan BPS, komoditas beras pada Mei 2015 mengalami deflasi dan memberi andil terhadap inflasi sebesar -0,04 persen. Adapun bahan pokok lain yang memberi andil cukup besar terhadap inflasi adalah telur ayam ras sebesar 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, bawang putih dan ikan segar masing-masing 0,02 persen, serta tomat, cabai rawit, sawi hijau, dan cabai hijau masing-masing 0,01 persen.
Sebelumnya, BPS merilis tingkat inflasi Mei 2015 mencapai 0,50 persen. Inflasi tertinggi terjadi di kelompok pengeluaran bahan makan, seperti cabai merah dan daging ayam ras sebesar 1,39 persen. Inflasi bahan makanan itu memberi andil sebesar 0,28 persen dari total tingkat inflasi sebesar 0,50 persen.
Artinya, inflasi Mei 2015 naik 0,14 persen dibanding inflasi April 2015 yang cuma 0,36 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender Januari-Mei 2015 sebesar 0,42 persen, dan tingkat inflasi Mei 2015 terhadap Mei 2014 sebesar 7,15 persen.
KHAIRUL ANAM