TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin), disetujui bahwa laba bersih yang didapat perseroan sepanjang akhir tahun lalu ditahan untuk memperkuat modal perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham PNBN ini meraih laba bersih senilai Rp 2,35 triliun (laba konsolidasi) atau meningkat 4,4 persen dari laba tahun sebelumnya senilai Rp 2,25 triliun.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan, dengan tambahan modal dari laba yang ditahan ini, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan meningkat dari CAR tahun sebelumnya sebesar 15,32 persen.
"Dengan tambahan modal dari laba ditahan, CAR kami menjadi 15,62 persen," ucapnya di Jakarta, Jumat, 29 Mei 2015.
Per Desember 2014, Bank Panin juga mencatatkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 8,74 persen secara year on year dari Rp 110,75 pada tahun sebelumnya menjadi Rp 120,44 triliun. Selain kredit komersial, kredit retail yang terdiri atas kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan mobil juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,3 persen.
Kredit komersial dan retail mendominasi penyaluran kredit atau mewakili 71,65 persen dari pinjaman yang disalurkan.
Selain berfokus pada segmen komersial, emiten berkode saham PNBN ini juga akan meningkatkan kredit pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Herwidayatmo menjelaskan, berdasarkan kebijakan perseroan, pada tahun ini Bank Panin tidak akan memberikan pinjaman ke sektor-sektor yang tidak dikuasai.
Melihat kondisi perekonomian nasional yang melambat, Bank Panin saat ini sedang meninjau kembali rencana bisnis bank. Pada awalnya, perseroan memproyeksikan pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini 10 persen dari penyaluran tahun sebelumnya.
"Kami masih ada waktu untuk me-review hingga 30 Juni. Kami lihat pergerakan ekonomi bagaimana. Kalau ada revisi, kami akan lapor ke regulator," katanya.
Terkait dengan perubahan target penyaluran kredit, Herwidayatmo belum dapat menyebutkan apakah akan dinaikkan atau diturunkan dan berapa besar perubahannya.
Hingga akhir kuartal I tahun ini, Bank Panin memperoleh laba senilai Rp 501 miliar (bank only) atau turun dari kuartal I tahun lalu yang senilai Rp 574 miliar. Kredit yang disalurkan mencapai Rp 120,602 triliun atau tumbuh 8,54 persen secara year on year. Dana pihak ketiga (DPK) tercatat senilai Rp 118,8 triliun atau turun dari Rp 120,9 triliun secara tahunan.