Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjelang Ramadan Harga Cabai Akan Naik  

image-gnews
Ilustrasi cabai. ANTARA/M Agung Rajasa
Ilustrasi cabai. ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.COJakarta - Harga cabai pada Ramadan 2015 diperkirakan naik 81% karena turunnya pasokan. Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Jawa Timur Sukoco mengatakan puncak panen cabai pada Maret-April, sedangkan cabai rawit merah pada April-Mei 2015.

“Setelah itu, produksi turun hingga 30%,” kata Sukoco saat dihubungi dari Malang, Kamis, 28 Mei 2015.

Turunnya produksi cabai akan berpengaruh pada kenaikan harga karena tidak seimbangnya pasokan dan permintaan. Harga cabai rawit pada Juni-September diperkirakan naik dari Rp 11.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram atau naik 81%.

Begitu juga dengan harga cabai merah, diperkirakan naik menjadi Rp 25-30 ribu per kilogram dari harga saat ini yang mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Harga cabai merah Rp 20 ribu per kilogram itu berlangsung sejak Mei karena puncak panen sudah berlalu. Puncak produksi komoditas tersebut berlangsung pada Maret-April.

Pada puncak produksi, luas areal panen mencapai seribu hektare dengan tingkat produktivitas 8 ton per hektare untuk cabai merah, sedangkan tanaman cabai rawit merah seluas 5.000-6.000 hektare dengan tingkat produksi 6 ton per hektare. “Setelah melewati masa panen, penurunan produksi hingga mencapai 30%,” kata Sukoco.

Menurut Sukoco, jika produksi cabai di Jawa Timur hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga setempat, maka masih sangat mencukupi meski terjadi penurunan produksi setelah puncak panen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang menjadi problem, cabai asal Jawa Timur tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi setempat, tetapi juga dipasok ke Kalimantan dan Jakarta."Karena itulah saat produksi turun, otomatis harga ikut terdongkrak. Harga sebesar itu berada di tingkat petani,” ucapnya.

Pasokan cabai dari Jawa Timur terlalu berpengaruh  jika produksi asal Bali dan Mataram cukup berlimpah. Di daerah tersebut puncak panen baru berlangsung pada Juni, selebihnya produksi akan turun. Produksi cabai asal Bali dan Mataram akan berlimpah jika cuaca bagus, tidak hujan.

Namun jika kondisi cuaca seperti pada Maret-April yang ditandai curah hujan yang masih tinggi, produksi cabai di Bali dan Mataram dipastikan akan terganggu. Pada puncak panen, produksi justru mengalami penurunan. Meski begitu, Sukoco  berharap pemerintah tidak perlu melakukan impor cabai karena stok masih banyak meski terjadi penurunan.

Jika pemerintah mengimpor cabai, maka dipastikan harga cabai akan hancur dan memukul ekonomi petani.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

23 Januari 2023

Kampung Sayur yang kini marak dikembangkan di Kota Yogyakarta. Dok. Pemkot Yogyakarta
Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

Produk minuman dari petani Kota Yogyakarta itu memanfaatkan hasil panen dari 275 kelompok pengelola Kampung Sayur.


Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

22 Februari 2018

Ilustrasi buah semangka. shutterstock.com
Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

Buah semangka yang lezat tidak hanya enak dimakan daging buahnya saja, biji semangka juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan.


Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

13 November 2017

Ilustrasi buah jeruk. Shutterstock
Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-53 di Jakarta, Pemerintah Kabupaten Sambas perkenalkan tiga jenis jeruk, jeruk Siam, Madu, dan Madu Susu


Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

13 November 2017

Jeruk Pontianak alias Jeruk Sambas/dok Kemenkes
Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

Jeruk Pontianak ternyata bukan berasal dari Pontianak. Jeruk ini ikut memeriahkan bazar Hari Kesehatan Nasional.


Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

5 Agustus 2017

Seorang petani memanen kedelai yang ditanam setahun sekali di ladangnya di Kecamatan Nglendah, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (25/7). ANTARA/Regina Safri
Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

Petani di Jawa Barat tidak tertarik menanam kedelai karena penghasilannya minim.


Buah Kegemaran Ternyata Mengandung 20 Jenis Pestisida

21 Juli 2017

Ilustrasi tart stroberi/Strawberry tart. Shutterstock
Buah Kegemaran Ternyata Mengandung 20 Jenis Pestisida

hati-hati, usim panas seperti ini, setidaknya buah kesukaan Anda seperti strawberry mengandung 20 jenis pestisida.


Jadi Mitra PT Agro Jabar, Petani Garut Tanam Jeruk Lemon  

12 Mei 2017

Buah Jeruk Lemon
Jadi Mitra PT Agro Jabar, Petani Garut Tanam Jeruk Lemon  

PT Agro Jabar melibatkan petani dalam penanaman jeruk lemon di Desa Sindang Sirna, Cigedug, Kabupaten Garut.


Angkat Ekonomi Desa, Daerah Ini Potensial Kembangkan Buah

10 April 2017

Jambu mete alias jambu monyet (Anacardium occidentale). TEMPO/Abdi Purmono
Angkat Ekonomi Desa, Daerah Ini Potensial Kembangkan Buah

Faktor yang harus mendapatkan perhatian, salah satunya adalah masalah modal atau fasilitas pembiayaan bagi petani.


Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga

4 April 2017

Buah naga (Hylocereus undotus) di perkebunan buah naga desa Sinduarjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (10/1). Menjelang Imlek, permintaan buah naga meningkat dengan harga Rp 20 ribu perkilogram. ANTARA/ Wahyu Putro A
Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga

Harga buah naga di tingkat petani berkisar Rp 15-20 ribu per kilogram.


Sebab Petani Sawit Morowali Beralih Tanam Buah Naga  

4 April 2017

Mahasiswa Ini Buat Pangan Lokal dari Buah Naga(Komunika Online)
Sebab Petani Sawit Morowali Beralih Tanam Buah Naga  

Para petani di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, setahun terakhir gencar menanam buah naga.