TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Abdu Surahman mengatakan lemahnya rupiah terhadap dolar AS, yang tetap bertahan pada kisaran Rp 13.000/dolar, mengancam pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Ini ancaman terjadinya PHK oleh perusahaan pada karyawan. Alasannya karena efesiensi anggaran," katanya di Tangerang, Banten, Kamis, 28 Mei 2015.
Ia menyatakan sejumlah perusahaan di Kota Tangerang telah bersiap-siap melakukan efisiensi pengeluaran setelah harga dolar tembus hingga Rp 13.000. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi karyawan.
Pengurangan karyawan tersebut awalnya sudah akan dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Namun Disnaker meminta agar efisiensi yang dilakukan berupa pemecatan, tapi di sektor lainnya.
"Banyak perusahaan yang menjerit sejak dolar tembus Rp 13.000. Kita mengantisipasi agar tidak ada PHK dan melakukan efisiensi sektor lainnya," ujarnya.
Namun ia tidak bisa memberikan jaminan bila dolar terus menanjak dalam enam bulan ke depan.
"Maka itu Pemerintah Kota Tangerang terus melakukan persiapan dalam rangka menjaga iklim ekonomi tetap kondusif," ujarnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Tangerang Gatot Purwanto mengatakan solusi untuk menjaga tidak adanya PHK telah dilakukan antara Pemkot dan pengusaha.
Berbagai upaya pun telah dilakukan pengusaha, seperti menghemat penggunaan listrik dan air serta produksi lainnya.
"Kita tetap berharap agar pemerintah bisa mencarikan solusinya. Sebab, sebagian besar perusahaan memakai bahan impor," ujarnya.
ANTARA