TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta anak buahnya mewaspadai agar beras plastik tidak tercampur dengan beras untuk rumah tangga miskin.
"Jangan sampai beras sintetis ini tercampur ke beras raskin," kata Puan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa, 26 Mei 2015.
Puan mengaku sudah menyampaikan peringatan ini ke Bulog, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, serta Menteri Sosial. "Kami sudah bersinergi dengan lembaga-lembaga terkait untuk terus waspada," kata Puan.
Puan mengakui urusan beras plastik, lebih banyak diurus oleh Menteri Koordinator Ekonomi. Namun Puan juga mengikuti perkembangan kasus yang sedang marak itu. Puan sudah meminta kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.
Puan menduga orang yang menyebarkan beras plastik tidak hanya memiliki motif ekonomi. "Apa motif si pelaku? Sepertinya bukan hanya ekonomi," kata Puan.
Kasus beras plastik pertama kali ditemukan di Bekasi, Jawa Barat. Mabes Polri sudah menangani kasus itu. Hingga siang tadi, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku masih melakukan verifikasi ulang tentang hasil laboratorium beberapa lembaga yang menguji beras yang diduga mengandung plastik itu.
MITRA TARIGAN