TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah hari ini meluncurkan program Transformasi Bank Pembangunan Daerah sebagai upaya untuk memperkuat daya saing BPD dan memberikan kontribusi pada pembangunan daerah. Menurut Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, peran BPD saat ini perlu direvitalisasi untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah
"Sebab, usaha semacam ini tak bisa hanya diserahkan ke daerah, melainkan memerlukan komitmen pemerintah," kata Muliaman di Istana Negara, Selasa, 26 Mei 2015.
Muliaman mengatakan penguatan kepada bank daerah ini diharapkan juga mampu menguatkan kemampuan permodalan setiap bank. Tujuannya agar setiap bank di daerah bisa turut serta dalam pembangunan sektor produktif, seperti proyek-proyek infrastruktur yang besar di daerah.
Menurut Muliaman, transformasi bank daerah ini diharapkan juga dapat mendongkrak nilai aset setiap BPD yang kini secara total berjumlah Rp 433 triliun. "Diharapkan sepuluh tahun ke depan menjadi tuan rumah dengan pertumbuhan aset rata-rata 20 persen per tahun," ujarnya.
Untuk mencapai hal tersebut, ada enam strategi yang akan dilakukan. Pertama, pengembangan produk bersama. Selain itu, pengelolaan layanan bersama, pengembangan pemasaran, dan pengelolaan jaringan. Juga pengelolaan portofolio serta penguatan likuiditas.
AYU PRIMA SANDI