TEMPO.CO, Ambon - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo mengatakan sektor maritim bisa menjadi terobosan dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, ekonomi berbasis maritim mempunyai potensi pemasukan yang besar bagi negara. “Potensi laut Indonesia diperkirakan mencapai US$ 1.200 miliar per tahun,” katanya seusai rapat koordinasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan pemerintah daerah Maluku di Ambon, Senin, 25 Mei 2015.
Angka itu bertolak belakang dari yang diperoleh saat ini. Agus menyatakan sektor perikanan baru menyumbang pemasukan sebesar 2,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). "Padahal, perkembangan ekonomi berbasis maritim tepat menghadapi tantangan perekonomian yang makin ketat.”
Di tengah menurunnya sejumlah komoditas ekspor unggulan Indonesia, menurut Agus, sektor maritim bisa menjadi alternatif mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih inklusif. Namun masih ada setidaknya dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu masalah konektivitas dan proses ekspor produk.
Setidaknya dalam rapat koordinasi hari ini sudah ada sejumlah komitmen, salah satunya adalah mendorong pembiayaan ke sektor maritim. "Termasuk mengembangkan bisnis model pembiayaan," kata pimpinan bank sentral tersebut.
Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad menyatakan pemberantasan pencurian ikan yang belakangan ini tengah digenjot pemerintah bisa menjadi momentum di sektor maritim. Dalam enam bulan terakhir KKP amat getol menangkap kapal nelayan asing yang masuk perairan Indonesia.
Ke depan, kata Sudirman, Kementerian Kelautan juga akan memperbaiki perizinan kapal-kapal penangkap ikan. "Kami akan dahulukan nelayan-nelayan lokal," tuturnya.
ADITYA BUDIMAN