TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Cina Wang Shouwen berjanji membantu Indonesia menangani kasus beras plastik karena ada dugaan beras itu dari negaranya.
Janji itu disampaikan Wang Shouwen ketika bertemu Menteri Perdagangan Indonesia Rachmat Gobel di sela-sela Ministers Responsible for Trade Meeting APEC 2015, di Pulau Boracay, Filipina.
Dalam siaran pers Kementrian Perdagangan yang dirilis Minggu, 24 Mei 2015, Rachmat Gobel menyampaikan bahwa saat ini Indonesia menghadapi permasalahan yang cukup menyita perhatian dengan beredarnya beras yang mengandung plastik di pasar Indonesia.
Menanggapi masalah beras plastik yang beredar di Indonesia, Wakil Menteri Perdagangan Cina menyatakan turut prihatin dan menyadari peliknya masalah yang dihadapi Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, Wang mengatakan Pemerintah Cina berjanji untuk membantu Indonesia mengatasi masalah beras plastik.
Menurut Wang, Pemerintah Cina saat ini hanya memberikan izin kepada satu pengusaha BUMN Cina untuk melakukan ekspor beras, sehingga akan lebih mudah untuk melakukan penelusuran terkait peredaran beras plastik.
Pihak Cina berjanji akan menyampaikan hasil penelusuran mereka kepada Pemerintah Indonesia secepatnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Perdagangan Wang juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra strategis bagi perdagangan Cina.
Selain itu, Cina berharap Indonesia dapat lebih memainkan peran aktif dalam menjembatani kepentingan negara-negara yang tergabung dalam Kemitraan Ekonomi Regional Komprehensif (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
RCEP adalah usulan perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara sepuluh negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan enam negara lainnya, yaitu Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru.