TEMPO.CO, Jakarta - Bank Syariah Mandiri (BSM) bekerja sama dengan Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (TNBTS) untuk menghadirkan musala di kawasan Penanjakan, Bromo. Bangunan musala itu dilengkapi gapura dengan desain arsitektur Hindu Majapahit sebagai penghormatan kepada masyarakat Hindu Tengger.
Musala ini dilengkapi delapan unit kamar mandi pria dan wanita, tempat wudu, taman, dan gazebo untuk menyaksikan sunset di lokasi Bromo. Pembangunan musala ini menghabiskan dana sekitar Rp 1,4 miliar dari anggaran dana sosial BSM dan lembaga zakat BSM. Adapun lahan disediakan TNBTS.
Keberadaan musala tersebut tidak hanya menjadi dukungan BSM terhadap pariwisata dalam negeri, tapi juga perwujudan kerukunan umat beragama karena berlokasi di tengah masyarakat Tengger, yang beragama Hindu.
Musala dan fasilitas pendukungnya telah diresmikan satu tahun lalu. Direktur Finance and Strategy BSM Agus Dwi Handaya menjelaskan, musala seluas 81 meter persegi itu berdiri di atas tanah 1.800 meter persegi yang dikelola TNBTS. Lokasi mushala berada di ketinggian 2680 meter di atas permukaan laut.
Mushala ini berdiri tidak jauh dari lokasi masyarakat dapat menyaksikan matahari terbit di Penanjakan. "Sebagai penghormatan terhadap kerukunan agama, pengelolaan musala dilakukan dengan kerja sama masyarakat Tengger yang beragama Hindu. Juga ketika pembangunan pembangunannya,’’ kata Agus setelah melaksanakan program penanaman 500 bibit pohon cemara di lereng Bromo.
Kehadiran musala di kawasan Bromo diharapkan juga bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Agus menjelaskan, wisata syariah mulai berkembang di Tanah Air. Hal itu merupakan efek berkembangnya industri keuangan syariah yang dipelopori bank syariah. Dengan kehadiran musala di tempat wisata, wisatawan muslim menjadi lebih nyaman.
"Ke depan, program serupa akan digelar di daerah lain. Di beberapa kawasan wisata alam yang belum mendapat fasilitas sarana ibadah. BSM sangat mendukung program pengembangan wisata Tanah Air dan sangat bangga bisa memfasilitasi kegiatan ibadah wisatawan," ujar Agus.